Mohon tunggu...
Ayu Lestari
Ayu Lestari Mohon Tunggu... Penulis - Nama : Ayu Lestari

Mahasiswa_Fakultas Tarbiyah_STAI AL-HIDAYAT LASEM

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Perempuan yang Merengkuh Teduh

4 Februari 2022   07:30 Diperbarui: 4 Februari 2022   07:35 522
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tenang dulu, Fit. Kita cari solusinya sama-sama. Jangan gegabah. Aku tahu ini membuatmu sangat hina dan terpuruk, tapi jangan sampai kau ada niatan untuk menghabisi nyawa si janin yang tidak tahu menahu tentang ini."

"Iya" suara lirih itu, ah. Aku tak kuasa, Dewa.

"Bagaimana, Wan. Apa kamu bersedia dengan hal itu. Aku mohon, Wan. Aku akan merasa sangat hina jika kau tak mau menerima tawaranku ini." Lanjutnya.

Terlena dari perbuatan yang hanya memberikan kenikmatan sesaat. Mencelupkan liang yang sepatutnya belum diperizinkan untuk dipersilakan. Dewa, andaikan aku bisa memanipulasi rasa dan hatiku dengan wanita lain. Sepertinya walupun begitu, aku belum bisa. Jika aku mengiyakan, aku akan menjadi seseorang yang sangat naif dibuana ini. 

Bayangan setiap lekuk keindahannya masih melekat di tahta kalbuku, Tuan

Bagaimana bisa aku menyingkirkan setiap nadi yang melekat pada inangnya

Aku menjadi pujangga yang lara

Lara akan semua pilihan yang melilit 

Delusi cinta yang tak berporos

Akankah menjadi sebuah potret kehidupan yang non fiktif, Tuan?

Esok hari aku tak sengaja menemui dia yang duduk termenung. Aku paham apa yang ia pikirkan dan rasakan. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun