Tiba di kantornya, aku menunggu 2 jam hingga jam kantor tutup. Namun aku terperangah, ketika jam 18.00 melihat sang model berjalan ke sebuah mobil yang sedang parkir di depan kantor. Sepintas ada seorang lelaki yang kukenal telah menjemputnya. Pria yang selama ini digossipkan telah menjalin hubungan dekat dengannya ternyata benar adanya.
Dengan perasaan kecewa karena merasa telah dikhianati, mobil aku kebut balik ke rumah dan menyampaikan apa yang aku lihat.
Orang tua yang terlalu yakin dan percaya, akhirnya marah besar.
“Appaaaaaa….? Dia selingkuh…!!!. Ini nga bener. Nga bagus seorang wanita berhubungan yang bukan tunangannya!!!!!”
“Pertunangan ini harus kita batalkan!!!” Jawab sang ibu marah.
Sang ayah yang mendengar kemarahan ibu, hanya bisa pasrah dan setuju.
“Baiklah, San. Kamu boleh tidak menikahinya. Tapi kamu harus mendapatkan yang jauh lebih baik lagi dari pilihan ayah…Jaga nama baik keluarga. Ingat itu!!!”
“Baik ayah….”jawabku singkat.
Hampir setahun aku sendiri dan dalam keadaan tertekan sendiri. Keadaanku semakin lama semakin galau dan semakin kacau. Aku merasa tidak berharga dan merasa kurang percaya diri.
Aku lalu menorehkannya dalam syair…
Telah lama kusendiri.