“Bagaimana….Putri. Apakah Insan diterima lamarannya? Ayah mulai tak sabaran bertanya.
Beberapa saat waktu terasa berjalan sangat lama, menunggu jawaban sang kekasih hati.
Saking lamanya, jantung ini terasa detakannya sehingga tangan ini mulai mengeluarkan keringat, menanti jawaban.
“Hmmmmmmm…….iya aku setuju…..” Jawabnya sambil tersenyum malu.
“Alhamdulillah….diterima!!!! Semua bersorak.
“Ayoooo semuanya kita ayo makan lagi…?” Kata sang ayah.
“Oh iya….Tapi aku harus menanyakan dulu kepada orang tuaku, beliaulah yang punya hak atas diriku” Jawab si Putri lugas dan mandiri.
Mendapatkan jawaban itu, aku tersenyum bahagia.
“Oh iya, tidak apa-apa. Mudah-mudahan beliau merestui…”Jawabku sambil memegang tangannya yang lembut.
Tinggal selangkah lagi aku akan memohon restu orang tuanya dan melangkah ke pelaminan. Aku bersyukur semua dimudahkan oleh Allah untuk menemukan sang jodoh. Jodohnya yang aku cari selama ini.
Pernikahan dimulai dengan perencanaan yang cepat dan matang, kami berdua dengan bersemangat menyiapkan semuanya agar berjalan dengan baik dan menjadi kenangan indah tak terlupakan.