Mohon tunggu...
Asrul Sani Abu
Asrul Sani Abu Mohon Tunggu... Penulis - Author | Entrepreneur | Youtuber

Asrul Sani Abu, S.E., M.M. adalah seorang wirausahawan, penulis buku dan youtuber yang berasal dari Sulawesi Selatan yang berdomisili di Tangerang Selatan. Hobinya dalam menulis menghasilkan beberapa karya tulis yang telah diterbitkan di antaranya:  1. Manajemen Kebahagiaan 2. Novel: Ayat Cinta Sang Pujangga 3. The Masterpiece of Love and Life. 4. Bukan Syair Biasa. 5. Sang Wali 6. Novel: From Sydney to Jakarta. Dan 7. Biografi. Catatan Ngopi Asrul Sani.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Sang Jodoh (Ayat Cinta Sang Pujangga)

19 Januari 2019   14:30 Diperbarui: 24 Januari 2019   10:47 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pexels.com/

“Gampang itu, nanti jika sudah menikah, rezeki akan datang sendiri” jawabnya yakin.

Aku dan sang ratupun mencoba jalan bersama, saling mempelajari kecocokan pribadi masing-masing. Kehidupannya yang mirip artis dan model terkenal, membuatku risih dan kurang nyaman. Sang ratu kecantikan menyukai makan di restoran mahal dan tak bisa kena debu dan asap serta panasnya kota Jakarta.

Aku yang hanya suka sesuatu yang sederhana dan apa adanya. Aku mulai merasa ada yang tidak cocok dengan hubungan perjodohan ini.

Aku mulai memprotes tentang perjodohan ini yang aku anggap sudah bukan jamannya lagi memaksakan kehendak orang tua yang hanya melihat sisi penampilan luar saja.

“Ibu, tolong beritahu sang ayah, agar membatalkan pernikahan ini….”bujukku pada sang ibu.

“Ibu akan usahakan, tapi kan kamu tahu bagaimana bapak mu itu….Dia nga boleh ditentang dan harus dituruti semua keinginannya…”Jawab ibu mencoba menjelaskan.

“Tapi aku merasa kurang cocok dengan cara hidup dan pergaulannya yang glamour…”

“Sudahlah. Jadi anak nurut aja sama orang tua….”Ibu mulai tegas. “Lagipula diakan anaknya baik, model, dan juara ratu kecantikan….”

“Tapiiii…….” Aku mencoba menjelaskan, tapi tertahan. Tidak tahu harus berkata apa.

“Begini aja. Besok kamu menjemputnya dan mulai pendekatan siapa tahu nanti lama-lama kamu cocok juga.” Ibu mencoba membujuk.

“Baiklah, besok aku akan jemput dia di kantornya!!!” Sang model memang telah diterima kerja di perusahaan BUMN. Dia sangat mudah diterima melihat penampilannya yang menarik dan otaknya yang cerdas, maka wajar dia menjuarai pemilihan kecantikan se Indonesia.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun