“Oh iya halo…..”jawabnya.
“Apa kabar?”
“Baik, sehat alhamdulillah. Kamu gimana kabar?” Putri balik bertanya.
“Alhamdulillah sehat….” Ini aku hanya ingin mengajak untuk hadir menemaniku di acara wisudaku minggu depan. Kira-kira kamu mau nga menemani….?” Aku berusaha membujuknya penuh harap.
“Hmmmmmm wisuda yah…..wah selamat yah….Akhirnya sarjana juga. Heeeee….”
“Oh iya dengan senang hati doooong…..”jawabnya riang.
“Alhamdulillah…..kalo gitu subuh pas tanggal itu aku jemputnya yah….kita ke acara wisuda.”kataku sambil melompat kegirangan.
Hatiku sungguh senang dan berbahagia. Betapa tidak kuliahku yang sempat terbengkalai sekarang sudah didepan mata telah selesai dan sebentar lagi diwisuda. Dan syukur alhamdulillah sudah aku temukan juga seseorang yang mau mendampingiku saat wisuda nanti bersama kedua orang tua tercinta. Hadiah yang luar biasa dari perjuangan meraih pendidikan dan ridho orang tua.
Satu mimpi terbesarku tercapai….meraih gelar sarjana untuk orang tua tercinta.
“If we can dream it, we can write it. If we can write it, we can draw it, if we can draw it, we can see it, if we can see it we can make it.” Saat melihat sebuah kutipan ini di blog aku menjadi semakin bersemangat mengejar mimpi.
Di gedung Jakarta Convention Center sudah mulai ramai oleh para wisudawan dan orang tuanya yang mengantar. Aku dan sang putri masuk dengan pelan bersama orang tua. Setelah menunggu lama, maka tibalah giliranku dipanggil. Aku langsung tersenyum dan beranjak ke panggung. Di kejauhan aku lihat orang tua tersenyum bahagia serta terharu sambil ditemani oleh sang kekasih hati.