“SAH!!!”
“Alhamdulillah.” Ucap sang penghulu.
Semuanya tersenyum bahagia, mengetahui proses pernikahan berjalan dengan damai, hikmat dan lancar.
Para pengambil gambar tampak sibuk mengabadikan momen yang tak terlupakan.
Mempelai wanitapun akhirnya dipanggil untuk duduk berdampingan denganku dihadapan sang penghulu. Lalu kami diminta untuk menandatangani perjanjian surat nikah di buku nikah lalu kami tunjukkan pada semua yang hadir sambil diabadikan oleh sang fotografer.
Dan kamipun resmi menikah dan menjalani lembaran hidup baru bersama dengan senang dan bahagia.
Aku mulai “flashback” tentang tulisan dan gambar yang aku buat ketika masih kecil di sebuah buku “hidup” yang kusimpan, sekarang dengan perlahan mulai terungkap dengan nyata.
“Sang malaikat” kini kembali berseru.
“Bermimpilah, ikuti sang hati, ikuti sang jiwa, ikuti jalanNya.”
“Berhenti mengeluh, berhenti membisu, berhenti membuang waktu, berhenti membuang nafsu.”
“Bangun sang jiwa kembali, bangun sang badan bergerak, bangun jari dan kaki bumi, menuju impian sejati.”