Praktik Terstruktur: Meditasi, pelepasan keterikatan, dan pengembangan kebijaksanaan adalah pedoman praktis yang sangat terorganisasi.
Universalitas: Buddhisme tidak bergantung pada kepercayaan kepada entitas supranatural, sehingga dapat diadaptasi oleh berbagai budaya dan keyakinan.
Keterbatasan Sistem Buddhisme:
Fokus utama pada penderitaan individu cenderung mengabaikan penderitaan kolektif yang muncul dari struktur sosial dan politik.
Beberapa ajaran, seperti reinkarnasi dan karma, dapat menjadi tantangan untuk dipahami dalam konteks masyarakat yang semakin sekuler.
3. Atheisme
Atheisme, dalam bentuknya yang murni, tidak memiliki kerangka tertulis, terstruktur, atau terkodifikasi untuk memahami dan mengatasi penderitaan.
Kekuatan Sistem Atheisme:
Fleksibilitas: Atheisme dapat menggunakan pendekatan berbasis sains dan humanisme untuk menjelaskan penderitaan dan mencari solusinya.
Adaptabilitas: Atheisme mampu mengintegrasikan temuan-temuan modern, seperti psikologi dan ilmu sosial, ke dalam kerangka pemahamannya.
Keterbatasan Sistem Atheisme: