Dasar cewek aneh. Sebenarnya apa yang ditulis dia dalam kertas ini? ujar batin Endo seraya memutar badan, mengambil gelas yang tertinggal di atas meja.
*
      Usai meletakkan buku bacaan yang telah selesai dia baca, kaki Endo segera beranjak menuju kasur pembaringan. Sebelum dia merebahkan badan, tak sengaja ekor matanya melihat kertas yang diterimanya dari Lili tadi siang.
      Kertas itu kini sudah berada di tangannya.Akan tetapi, Endo akan membuka perekat kertas itu, mendadak paru-parunya seakan mengembang bak balon tiup. Kemudian dirinya terbatuk-batuk begitu keras hingga terasa sesak di dada. Hal itu terus menerus terjadi hingga ceceran darah sudah mengotori lantai kamarnya.
      "I-i-ibu." Kertas yang dipegangnya terlepas dari tangannya. Denyut saraf di dalam kepala begitu kencang dan menusuk hingga membuatnya terhuyung-huyung. Tak bisa menahan keseimbangan, tubuh Endo jatuh begitu saja di atas permukaan lantai.
      "Endo!"pekik sang ibunda sambil tergopoh-gopoh menghampiri putranya.
*
      Lili masuk sekolah seperti biasa. Dan seperti biasa pula keadaan kelasnya selalu ramai dengan teman-temannya yang asyik mengerjakan PR. Teman dekat Lili, Rasya melihat Lili santai meletakkan tas di atas kursi tempatnya duduk lalu meninggalkan kelas.
      "Lil, loe udah siap PR bahasa Inggris belum?" tanya Rasya sambil tangannya menulis.
      "Udah, Ras," jawab Lili.
      "Tumben-tumbenan loe siap? Biasanya loe kan paling heboh sana-sini kalau belum siap PR apalagi PR bahasa Inggris," balas Rasya.