Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warnet

4 Mei 2015   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Maaf bang . Sudah penuh . " jawabku padanya .

Lelaki itu melangkah tak juah dari meja operator , kepalanya mendongak ke kanan dan ke kiri mengamati setiap COM di sana .

" Abang bilang sudah penuh ?. Tapi yang ada di sudut sana kosong kok . " tukas lelaki itu sambil menunjuk bilik tersebut .

Aku tersentak kaget oleh pernyataannya . Bagaimana bisa ?! . Padahal COM itu sudah ditempati oleh seorang anak laki - laki yang sudah berada pukul sebelas setengah dua belas tadi dan ia menghilang . Aku masih membeku menatap mata lelaki itu seakan tidak percaya . Ya aku memang tidak percaya . Langsung saja aku beranjak dari tempatku menuju COM tersebut .

Aku sudah tiba di COM tersebut dan benar saja , anak laki - laki itu tidak berada di sana . Bilik tersebut kosong dan billingnya masih tersisa setengah jam lagi . Bulu kudukku meremang melihat keanehan ini . Aku bangkit berdiri dan mataku mengamati semua pelanggan di warnet ini , semuanya pandangan tertuju pada layar monitor meskipun ada satu orang yang hanya sekadar melihatku dan mengembalikan konsentrasinya pada apa yang terpampang di layar kaca.

Aku masih belum memikirkan hal - hal yang berbau mistik . Kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi khusus pelanggan warnet . Lagi - lagi , aku merinding . Aku merasa seperti dibuntuti oleh sosok lain . Aku sudah tiba di sana . Suasana yang lembab dan agak gelap itu , membuatku harus menekan saklar lampu yang terletak di samping dinding kamar mandi .

Tek

Pendaran sinar dari lampu pijar 5 watt itu sedikit menerangi dan memperlihatkan apa yang ada di dalamnya - kosong . Yang ada hanya sebuah bak kecil berukuran 1 x 1 meter , sebuah gayung kecil hijau dan sebuh kloset duduk , anak lelaki itu betul - betul tak ada di sana .

Ini sungguh membingungkan sekaligus membuatku bergidik ngeri . Aku langsung angkat kaki menuju meja operator . Aku langsung menonaktifkan billing-nya dan memanggil lelaki yang dari tadi berdiri menungguku kembali dari kamar mandi .

" Bang , paket berapa jam ? " tanyaku sambil memegang mouse dengan tangan gemetar .

" 3 jam ya bang . " jawabnya lugas .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun