Mohon tunggu...
Aldo Manalu
Aldo Manalu Mohon Tunggu... Administrasi - Penulis

Lelaki kelahiran Bekasi, 11 Maret 1996. Menekuni bidang literasi terkhusus kepenulisan hingga sampai saat kini.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Warnet

4 Mei 2015   17:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:23 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

" Sangat yakin . " jawabku penuh keyakinan .

" Kalau begitu , biar saya panggilkan dulu majikan saya . Kamu tunggu saja sebentar di sini . " perempuan itu beralih dari tempatnya sambil menahanku di sana sedangkan ia pergi menemui majikannya .

Aku sejenak menikmati ramainya suasana warnet yang sarat akan suara musikdan game - game online dari loud speaker yang cukup memekakkan telinga . Lagi , aku mengamati mayoritas pengunjung warnet adalah anak - anak sekolah selebihnya orang - orang biasa . Aku tak bisa melihat selebihnya karena terhalangi oleh sekat - sekat yang membatasi satu COM dengan COM lainnya . Aku hanya mengamati bagian depannya saja . Di sana cukup nyaman dengan dua kipas besar yang dipasang di atas asbes , berputar begitu cepat .

Setelah sekian lama aku menunggu , sang operator warnet menghampiriku .

" Aku boleh tahu siapa namamu ? "

" Namaku Rian . "

" Anda dipanggil oleh majikan saya . "

Seketika itu juga aku memperbaiki penampilanku , mulai dari ujung rambut sampai ujung kakiku . Aku tak lupa untuk mengecek aroma nafasku , aku tak mau bos besarku terganggu dengan aroma nafasku yang tidak sedap . Setelah aku yakin dengan penampilanku , aku sudah bersiap untuk menghadap sang bos .

Dalam perjalananku menuju kantor bos , aku sempat berbincang - bincang dengan wanita yang bersamaku sekarang . Dia bernama Erni . Wanita dengan poni sedahi ini juga bercerita banyak tentang pekerjaannya di warnet dan keanehan - keanehan yang ada di warnet ini . Namun ada satu hal yang cukup membuatku agak merinding .

" Berhati - hatilah . Aku mulai curiga majikan kita memakai pesugihan ilmu hitam . " tandas Erni .

Tok tok tok

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun