Mohon tunggu...
Arfi Zon
Arfi Zon Mohon Tunggu... Auditor - PNS

PNS yang hobi olahraga dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Maafkan Bunda Terpaksa Membohongi Kalian, Nak

22 Oktober 2022   15:39 Diperbarui: 22 Oktober 2022   15:40 353
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Lomba?" 

"Iya, Bunda Firza ngajak Firza dan kakak ikut permainan. Namanya permainan wira usaha. Caranya dengan jualan. Nanti yang dapat uang paling banyak yang menang dan dapat hadiah istimewa dari bunda." 

Para guru kembali saling pandang. Tapi kali ini mereka sudah paham situasi. Beberapa guru tampak menghela napas panjang. Terharu melihat bocah kecil yang lugu ini. 

"Firza tinggal aja kuenya, ya. Sekarang Firza silakan kembali ke kelas." Seorang guru senior menghampiri Firza. Ia ambil loyang-loyang berisi brownies dari tangan Firza sembari mengusap kepala bocah itu. 

"Baik, Bu. Assalammualaikum." Firza balik badan lalu berlari kembali ke kelas. 

Usai jam sekolah, Firza kembali ke ruang guru. Ia kaget sekaligus girang luar biasa mendapati semua loyang sudah kosong dan di dalamnya ada tumpukan uang. Ada uang seratus ribu, beberapa lembar pecahan limapuluh ribu dan dua puluh ribu. 

***** 

"Masha Allah ... luar biasa .... Hari pertama ini kalian menghasilkan uang Alhamdulillaah sangat banyak." Aisyah ciumi rambut ketiga anaknya bergantian. 

Ia gembira, dagangan anak-anaknya laku. Jumlah uang yang diperoleh juga jauh lebih besar dari pada yang ia perkirakan. Aisyah takjub. Entah bagaimana cara anak-anaknya berjualan. 

Aisyah juga merasa lega karena ketiga buah hatinya itu terlihat tetap gembira. Tidak terlihat ada tanda-tanda mereka mengalami pengalaman yang tidak enak selama berjualan. 

Fatih yang cenderung pendiam pun tadi terlihat sangat ceria ketika menyerahkan uang hasil berjualan. 

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun