"Tapi kita tidak tahu, siapa orangnya. Bagaimana mau dikasih penyuluhan sama Bang Didi," kata Fahmi mengingatkan.
Udin dan Saipul terdiam.Â
Mereka bertiga kemudian membawa plastik berisi sampah itu, ke dekat rumah Fahmi. Memasukkannya ke dalam karung, tempat sampah sementara. Setelah itu, ketiganya duduk di tangga dapur rumah Fahmi.
"Aku masih sangat penasaran, kawan-kawan. Siapa ya orang yang membuang sampah berisi pecahan gelas kaca tadi," Udin menyampaikan rasa penasarannya.Â
"Aku juga," timpal Saiful
"Apalagi aku...," ujar Fahmi tak mau kalah.
Udin menatap Fahmi dan Saipul dengan wajah serius. "Kalau begitu, kita harus bisa menemukannya. Kita harus menyelidiki, siapa orangnya."
"Ya...," kata Fahmi.
"Setuju..," Saipul menganggukkan kepala.
"Sekarang, masalahnya, bagaimana cara kita menyelidiki dan menemukan orangnya, Din," tanya Fahmi.Â
Udin menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Dia sedang berusaha berpikir, dan mencari cara untuk bisa menemukan orang yang sudah membuang sampah ke sungai di pemukiman mereka. Sungai yang sudah dua tahun terakhir ini selalu bersih dari sampah, karena warganya sudah menyadari pentingnya menjaga kebersihan sungai.