Aku dan Danu mencari kayu dan tali dari bambu yang akan kami gunakan untuk mengikat dan mengangkut jerami tersebut ke rumah Danu. Untungnya tidak jauh dari tempat kami berdiri ada tali dari bambu yang tergantung di sebuah pohon. Segera aku ambil untuk mengikat jerami yang sudah seperti gunung itu. Lalu ku ikat dengan tali jerami-jerami itu dan kami memikulnya dengan berjalan cepat melalui pematang sawah yang becek dan licin.
     Di tengah-tengah perjalanan kami terjatuh karena tanah yang licin. Untungnya ada Rinto dan Dara yang melihat kami terjatuh. Segera mereka menghampiri kami.
" Hey kalian! Kalau jalan itu lihat-lihat biar gak jatuh kayak gini. Hahaha!" kata Rinto sambil tertawa
" Kakak sudah jangan tertawa, cepat bantu Sutan dan Danu!" kata Dara kepada Rinto
    Mereka adik kakak yang sudah seperti sendal jepit yang selalu bersama ke mana-mana. Walaupun keduanya berbeda satu tahun umurnya. Mereka sama-sama anak yang setia kawan. Keluargaku dan keluarga mereka selalu saling membantu jika ada yang kesusahan.
" Iya-iya, sini aku bantu memikulnya." Kata Rinto
    Kami berempat bersama-sama memikul jerami yang banyak itu. Rasa gatal tidak kami pedulikan yang terpenting adalah tugas kami membantu orang tua selesai dengan cepat. Lalu tibalah kami di pelataran rumah Danu. Kemudian kami turunkan jerami-jerami yang kami bawa di depan rumahnya.
" Ah terima kasih banyak. Kalian sudah membantuku untuk mengangkat jerami-jerami ini ke rumahku." Kata Danu
" Iya, tenanglah kami ini harus saling membantu sesama teman." Kataku
" Betul apa yang dikatakan Sutan. Kita harus saling membantu sesama teman." Kata Rinto menambahkan
    Sesungguhnya harapan yang besar terpancar dari jiwa anak-anak seperti kami. Yang kami inginkan adalah melihat negeri menjadi damai, aman dan tenteram tanpa harus dicampuri oleh bangsa lain. Tanggung jawab para leluhur akan diturunkan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya. Generasi yang akan melanjutkan perjuangan bangsa ini dan generasi yang harus menjadi pemimpin di negeri sendiri. Semua hal itu masih menjadi angan-angan yang menempel dihati rakyat pribumi.