Mohon tunggu...
Andri Lesmana
Andri Lesmana Mohon Tunggu... Lainnya - Maju atau tidak sama sekali

Pelajar

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Darah dan Keringat

21 Februari 2021   17:54 Diperbarui: 24 Februari 2021   07:48 334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

         Aku dan Danu mencari kayu dan tali dari bambu yang akan kami gunakan untuk mengikat dan mengangkut jerami tersebut ke rumah Danu. Untungnya tidak jauh dari tempat kami berdiri ada tali dari bambu yang tergantung di sebuah pohon. Segera aku ambil untuk mengikat jerami yang sudah seperti gunung itu. Lalu ku ikat dengan tali jerami-jerami itu dan kami memikulnya dengan berjalan cepat melalui pematang sawah yang becek dan licin.

         Di tengah-tengah perjalanan kami terjatuh karena tanah yang licin. Untungnya ada Rinto dan Dara yang melihat kami terjatuh. Segera mereka menghampiri kami.

" Hey kalian! Kalau jalan itu lihat-lihat biar gak jatuh kayak gini. Hahaha!" kata Rinto sambil tertawa

" Kakak sudah jangan tertawa, cepat bantu Sutan dan Danu!" kata Dara kepada Rinto

        Mereka adik kakak yang sudah seperti sendal jepit yang selalu bersama ke mana-mana. Walaupun keduanya berbeda satu tahun umurnya. Mereka sama-sama anak yang setia kawan. Keluargaku dan keluarga mereka selalu saling membantu jika ada yang kesusahan.

" Iya-iya, sini aku bantu memikulnya." Kata Rinto

        Kami berempat bersama-sama memikul jerami yang banyak itu. Rasa gatal tidak kami pedulikan yang terpenting adalah tugas kami membantu orang tua selesai dengan cepat. Lalu tibalah kami di pelataran rumah Danu. Kemudian kami turunkan jerami-jerami yang kami bawa di depan rumahnya.

" Ah terima kasih banyak. Kalian sudah membantuku untuk mengangkat jerami-jerami ini ke rumahku." Kata Danu

" Iya, tenanglah kami ini harus saling membantu sesama teman." Kataku

" Betul apa yang dikatakan Sutan. Kita harus saling membantu sesama teman." Kata Rinto menambahkan

        Sesungguhnya harapan yang besar terpancar dari jiwa anak-anak seperti kami. Yang kami inginkan adalah melihat negeri menjadi damai, aman dan tenteram tanpa harus dicampuri oleh bangsa lain. Tanggung jawab para leluhur akan diturunkan secara turun temurun kepada generasi selanjutnya. Generasi yang akan melanjutkan perjuangan bangsa ini dan generasi yang harus menjadi pemimpin di negeri sendiri. Semua hal itu masih menjadi angan-angan yang menempel dihati rakyat pribumi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun