bahagiakan dan rahmatilah hidupku.
(30) Usai
"Secarik renjana beriring dengan rencana. Adakah tinta penantian masih lukiskan jingga pada swastamita? Binar menuju malamnya masih terus disambut. Abaikan bias lain yang perlahan masukkan pijarnya. Wahai, waktu. Hampirilah aku, pada titik henti dari jamanika."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!