di ufuk barat kau lukiskan jingga yang menyala,
di altar rembulan kau sulut cahaya yang purnama.
maka nyalakan jugalah semangat kepasrahanku  akan hidup yang semakin fana
Malam mulai membedaki diri dengan gerimis begitu mistis,
Aku mencoba tersenyum dengan hati yang meraung dalam tangis
(14) Ujung Senja
Pada ujung senja engkau menakar sepi
begitu banyak detik yang kubiarkan terlunta-lunta
bahkan tersesat dalam imajii sendiri
ah duhaiku !
pada hela napas yang mana tak kau temukan aku?
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!