Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Mengakhiri Lingkaran Setan: Mencegah dan Mengatasi Perundungan di Tempat Kerja

19 Oktober 2024   09:05 Diperbarui: 19 Oktober 2024   09:10 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto oleh Khwanchai Phanthong/pexels.com

Penyebaran gosip atau rumor negatif dapat menyebabkan dampak emosional yang signifikan pada korban. Rasa malu, cemas, dan terasing dapat meningkat ketika korban menyadari bahwa mereka menjadi bahan pembicaraan. Perasaan ketidakadilan dan ketidakberdayaan sering kali muncul, yang dapat memperburuk kesehatan mental korban. Contoh: Korban yang mendengar bahwa rekan kerja mereka membicarakan keburukan mereka di belakang mungkin merasa tertekan, malu, dan kehilangan rasa percaya diri, yang dapat mempengaruhi kinerja kerja mereka.

c. Menghancurkan Reputasi

Gosip negatif dapat menghancurkan reputasi seorang karyawan, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan karir dan peluang profesional mereka. Ketika rekan-rekan kerja atau atasan percaya pada gosip tersebut, mereka mungkin mulai mengabaikan kontribusi positif korban atau memberikan penilaian yang tidak adil terhadap kinerjanya. Contoh: Jika seorang karyawan dikenal sebagai sumber rumor negatif, mereka mungkin diabaikan dalam proyek penting atau tidak diberikan promosi karena orang lain meragukan kemampuan mereka berdasarkan informasi yang tidak akurat. 

d. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Toksik

Penyebaran gosip dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan toksik. Ketika rekan-rekan terlibat dalam gossip, ini dapat menciptakan suasana ketidakpercayaan, ketidaknyamanan, dan permusuhan di antara karyawan. Lingkungan kerja yang seperti ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan. Contoh: Ketika gossip berkembang di antara rekan kerja, kolaborasi dan komunikasi yang efektif dapat terganggu, mengakibatkan tim yang tidak berfungsi dengan baik dan tujuan organisasi yang tidak tercapai.

e. Penyebaran dan Ketahanan Informasi

Satu rumor negatif dapat dengan cepat menyebar di tempat kerja, terutama di era digital saat ini, di mana informasi bisa dibagikan dengan mudah melalui media sosial atau platform komunikasi internal. Pelaku perundungan mungkin merasa diberdayakan oleh kekuatan yang mereka miliki dalam mengendalikan narasi tentang korban. Contoh: Dalam situasi di mana rekan-rekan kerja berbagi informasi melalui platform chatting atau media sosial, gosip dapat menyebar dengan cepat, menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi reputasi korban.

f. Menimbulkan Ketidakstabilan Emosional di Tempat Kerja

Ketika gosip menyebar, karyawan lain di tempat kerja mungkin merasa terjebak dalam konflik antara pelaku perundungan dan korban. Ini dapat menciptakan ketegangan dan ketidakstabilan emosional di antara rekan kerja, yang memengaruhi moral tim secara keseluruhan. Contoh: Karyawan lain mungkin merasa tidak nyaman ketika harus memilih pihak antara pelaku perundungan dan korban, yang dapat menyebabkan perpecahan di antara tim.

Untuk mengatasi penyebaran gosip dan dampaknya, penting bagi organisasi untuk mengembangkan kebijakan yang tegas terkait perilaku perundungan, serta menyediakan saluran untuk melaporkan dan menangani kasus gosip atau rumor. Ini bisa melibatkan:

a. Pendidikan dan Pelatihan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun