Memberikan akses ke layanan kesehatan mental dan fisik, seperti konseling atau pemeriksaan kesehatan, dapat membantu korban mengelola gejala yang mereka alami.
b. Kegiatan Peningkatan Kesehatan
Mendorong kegiatan seperti yoga, meditasi, atau aktivitas fisik lainnya di tempat kerja dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan fisik karyawan.
c. Budaya Kerja yang Mendukung
Menciptakan budaya kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa aman untuk berbicara tentang masalah yang mereka hadapi dan mendapatkan dukungan dari rekan-rekan dan atasan.
Dengan dukungan yang tepat, korban perundungan dapat belajar mengelola dampak fisik dari pengalaman negatif ini dan memulihkan kesehatan serta kesejahteraan mereka.
4. Kerusakan Reputasi
Salah satu bentuk perundungan yang sering terjadi di tempat kerja adalah penyebaran gosip atau rumor negatif tentang korban. Tindakan ini dapat memiliki dampak yang sangat merugikan, baik bagi korban maupun lingkungan kerja secara keseluruhan. Berikut adalah penjelasan mengenai bagaimana pelaku perundungan menyebarkan gosip dan dampaknya:
a. Mekanisme Penyebaran Gosip
Pelaku perundungan sering kali menggunakan gosip sebagai alat untuk merendahkan martabat korban, menciptakan stigma negatif, dan mengontrol citra mereka di mata rekan-rekan kerja. Gosip ini dapat berupa informasi yang tidak benar, distorsi fakta, atau interpretasi yang menyakitkan dari perilaku atau tindakan korban. Contoh: Seorang karyawan yang melakukan kesalahan kecil dalam presentasi mungkin menjadi sasaran gosip, di mana pelaku perundungan memperbesar kesalahan tersebut dan menyebarkan cerita bahwa mereka tidak kompeten dalam pekerjaan mereka.
b. Dampak Emosional pada Korban