Penyebaran gosip atau rumor negatif dapat menyebabkan dampak emosional yang signifikan pada korban. Rasa malu, cemas, dan terasing dapat meningkat ketika korban menyadari bahwa mereka menjadi bahan pembicaraan. Perasaan ketidakadilan dan ketidakberdayaan sering kali muncul, yang dapat memperburuk kesehatan mental korban. Contoh: Korban yang mendengar bahwa rekan kerja mereka membicarakan keburukan mereka di belakang mungkin merasa tertekan, malu, dan kehilangan rasa percaya diri, yang dapat mempengaruhi kinerja kerja mereka.
c. Menghancurkan Reputasi
Gosip negatif dapat menghancurkan reputasi seorang karyawan, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan karir dan peluang profesional mereka. Ketika rekan-rekan kerja atau atasan percaya pada gosip tersebut, mereka mungkin mulai mengabaikan kontribusi positif korban atau memberikan penilaian yang tidak adil terhadap kinerjanya. Contoh: Jika seorang karyawan dikenal sebagai sumber rumor negatif, mereka mungkin diabaikan dalam proyek penting atau tidak diberikan promosi karena orang lain meragukan kemampuan mereka berdasarkan informasi yang tidak akurat.Â
d. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Toksik
Penyebaran gosip dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat dan toksik. Ketika rekan-rekan terlibat dalam gossip, ini dapat menciptakan suasana ketidakpercayaan, ketidaknyamanan, dan permusuhan di antara karyawan. Lingkungan kerja yang seperti ini tidak hanya merugikan korban, tetapi juga dapat memengaruhi kinerja tim secara keseluruhan. Contoh: Ketika gossip berkembang di antara rekan kerja, kolaborasi dan komunikasi yang efektif dapat terganggu, mengakibatkan tim yang tidak berfungsi dengan baik dan tujuan organisasi yang tidak tercapai.
e. Penyebaran dan Ketahanan Informasi
Satu rumor negatif dapat dengan cepat menyebar di tempat kerja, terutama di era digital saat ini, di mana informasi bisa dibagikan dengan mudah melalui media sosial atau platform komunikasi internal. Pelaku perundungan mungkin merasa diberdayakan oleh kekuatan yang mereka miliki dalam mengendalikan narasi tentang korban. Contoh: Dalam situasi di mana rekan-rekan kerja berbagi informasi melalui platform chatting atau media sosial, gosip dapat menyebar dengan cepat, menyebabkan kerugian yang lebih besar bagi reputasi korban.
f. Menimbulkan Ketidakstabilan Emosional di Tempat Kerja
Ketika gosip menyebar, karyawan lain di tempat kerja mungkin merasa terjebak dalam konflik antara pelaku perundungan dan korban. Ini dapat menciptakan ketegangan dan ketidakstabilan emosional di antara rekan kerja, yang memengaruhi moral tim secara keseluruhan. Contoh: Karyawan lain mungkin merasa tidak nyaman ketika harus memilih pihak antara pelaku perundungan dan korban, yang dapat menyebabkan perpecahan di antara tim.
Untuk mengatasi penyebaran gosip dan dampaknya, penting bagi organisasi untuk mengembangkan kebijakan yang tegas terkait perilaku perundungan, serta menyediakan saluran untuk melaporkan dan menangani kasus gosip atau rumor. Ini bisa melibatkan:
a. Pendidikan dan Pelatihan