Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selametan: Jejak Tradisi, Warisan Leluhur yang Penuh Makna

18 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/wikimedia

2. Upacara Selamatan Kematian

a. Proses Roh Setelah Kematian

Dalam budaya Jawa yang dipengaruhi oleh Hindu-Budha, terdapat keyakinan bahwa roh orang yang telah meninggal akan berkeliaran di sekitar rumah selama tiga hari pertama. Keyakinan ini berakar pada pandangan bahwa roh memiliki keterikatan terhadap dunia fisik dan memerlukan proses transisi sebelum sepenuhnya beranjak. Ini sejalan dengan ajaran Hindu mengenai siklus kehidupan dan kematian.

b. Kamaloka dan Proses Pembersihan Roh

 Setelah tiga hari, roh akan memasuki Kamaloka, tempat di mana roh mendiami hingga hari keempat puluh. Keyakinan ini mencerminkan pemahaman tentang proses pembersihan spiritual yang diperlukan sebelum roh dapat memasuki surga. Ini juga menunjukkan pengaruh ajaran Hindu mengenai purgatori dan proses karma, di mana roh harus menghadapi konsekuensi dari perbuatan di dunia sebelumnya.

3. Jangka Waktu Menuju Surga

Keyakinan bahwa roh akan terus berproses selama seribu hari hingga mencapai surga ketujuh dan moksa menunjukkan pemahaman tentang siklus reinkarnasi dan perjalanan spiritual yang panjang. Hal ini sejalan dengan ajaran Hindu tentang moksa, yang berarti pembebasan dari siklus kelahiran dan kematian. Proses ini melibatkan evolusi spiritual dan peningkatan kesadaran yang berlanjut hingga mencapai tingkat tertinggi dari eksistensi.

Unsur-unsur Hindu-Budha yang terdapat dalam praktik selamatan dan kepercayaan masyarakat Jawa menunjukkan bagaimana tradisi agama dapat saling berinteraksi dan beradaptasi. Masyarakat Jawa berhasil mengintegrasikan unsur-unsur kepercayaan lama dengan nilai-nilai Islam yang baru masuk, menciptakan suatu sistem kepercayaan yang kaya dan kompleks. Praktik ini tidak hanya melayani kebutuhan spiritual tetapi juga berfungsi untuk memperkuat ikatan sosial dan budaya dalam komunitas.

Unsur-Unsur Islam dalam upacara selamatan

Unsur Islam dalam praktik upacara selamatan kematian, khususnya dalam konteks tahlilan, dapat dilihat dari beberapa aspek penting berikut:

1. Bacaan Do'a dan Dhikr

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun