Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Selametan: Jejak Tradisi, Warisan Leluhur yang Penuh Makna

18 Oktober 2024   14:20 Diperbarui: 18 Oktober 2024   14:22 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/wikimedia

a. Praktik dan Tujuan

Meskipun upacara selamatan melibatkan elemen-elemen Islam, seperti doa kepada Allah dan Nabi Muhammad, tujuan utama dari upacara ini adalah untuk memberikan persembahan kepada roh-roh yang diundang. Ini menunjukkan pengaruh yang kuat dari kepercayaan animistik yang masih ada dalam masyarakat.

b. Pencarian Restu dan Perlindungan

Dengan mengundang berbagai roh, masyarakat berharap mendapatkan restu, perlindungan, dan agar roh-roh tersebut tidak mengganggu kehidupan mereka. Ini menunjukkan rasa hormat dan penghargaan kepada leluhur dan roh-roh yang dipercaya memiliki kekuatan.

3. Doa dan Komposisi Selamatan

a. Komposisi Doa

Dalam upacara selamatan, doa yang dibaca biasanya mencakup penyebutan berbagai tokoh, baik dari tradisi Islam (seperti Allah, Nabi Muhammad, Fatimah) maupun tokoh-tokoh leluhur dan roh lainnya. Doa ini menjadi sarana untuk meminta berkah dan perlindungan.

b. Unsur Sinkretisme

 Penyebutan tokoh-tokoh Islam bersamaan dengan roh-roh leluhur menunjukkan adanya sinkretisme antara kepercayaan animistik dan agama Islam. Masyarakat Jawa menafsirkan dan memadukan kepercayaan lama dengan ajaran baru, menciptakan bentuk praktik keagamaan yang unik.

4. Penjelasan Clifford Geertz

Menurut Clifford Geertz, upacara selamatan merupakan refleksi dari kepercayaan masyarakat Jawa yang kompleks, di mana interaksi antara yang hidup dan yang mati, antara yang suci dan yang profan, menciptakan sebuah jalinan budaya yang khas. Upacara ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga mencerminkan identitas dan nilai-nilai komunitas.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun