Na tersenyum. "Saya sangat bersemangat dan sedikit gugup, Pak Wei. Ini adalah kesempatan besar, dan saya ingin memberikan yang terbaik."
Wei mengangguk. "Anda pasti akan sukses. Saya yakin akan hal itu."
Malam itu, mereka berbincang-bincang tentang banyak hal, dari strategi promosi hingga cerita lucu di balik layar. Na merasa lebih dekat dengan timnya, dan terutama dengan Wei, yang ternyata bisa sangat hangat dan perhatian.
Setelah makan malam selesai, Na memutuskan untuk berjalan-jalan sejenak sebelum pulang. Dia berjalan menuju taman yang tidak jauh dari restoran. Udara malam yang sejuk dan langit yang dipenuhi bintang membuatnya merasa damai.
Wei, yang juga merasa ingin menikmati malam itu lebih lama, mengikuti Na ke taman. Dia menemukannya duduk di bangku, menatap langit malam.
"Li Na, boleh saya bergabung?" tanya Wei sambil tersenyum.
Na tersentak kaget, tetapi kemudian mengangguk. "Tentu saja, Pak Wei."
Wei duduk di sampingnya, dan untuk beberapa saat, mereka hanya diam, menikmati keindahan malam. "Saya jarang punya waktu untuk hal-hal seperti ini," kata Wei akhirnya. "Terlalu sibuk dengan pekerjaan."
Na tersenyum. "Kadang-kadang kita perlu mengambil jeda, Pak Wei. Hidup bukan hanya tentang bekerja."
Wei menatap Na dengan penuh rasa ingin tahu. "Anda benar, Na. Terima kasih telah mengingatkan saya."
Na tersipu. "Sama-sama, Pak Wei."