Tak lama kemudian, Na masuk ke kantor Wei. "Ada yang bisa saya bantu, Pak Wei?"
Wei menatapnya dengan serius. "Saya ingin Anda tahu bahwa saya sangat menghargai kerja keras Anda. Tapi saya juga ingin Anda menjaga keseimbangan antara kerja dan istirahat. Jangan sampai Anda terlalu membebani diri sendiri."
Na tersentuh oleh perhatian Wei. "Saya akan berusaha, Pak Wei. Terima kasih atas perhatiannya."
Wei tersenyum tipis. "Baiklah, kembali berlatih. Saya percaya Anda akan menjadi bintang besar."
Saat Na meninggalkan kantornya, Wei merasa hatinya semakin hangat. Dia tahu bahwa perasaannya terhadap Na semakin kuat, dan dia harus menemukan cara untuk mengatasi perasaan ini tanpa mengganggu profesionalismenya.
Chapter 2 berakhir dengan Wei yang mulai menyadari bahwa cintanya kepada Na mungkin lebih besar dari yang dia bayangkan. Sementara itu, Na terus berjuang untuk meraih mimpinya, tidak menyadari bahwa dia telah menyentuh hati sang CEO yang selalu tampak dingin dan tegas.
Chapter 3: Tarian Di Bawah Langit
Hari-hari berlalu dengan cepat di Xingle Entertainment. Li Na semakin sibuk dengan latihan dan persiapan untuk debutnya. Popularitasnya mulai meningkat, dan dia mendapat banyak perhatian dari media serta penggemar. Meskipun demikian, dia tetap rendah hati dan fokus pada pekerjaannya.
Suatu hari, setelah latihan yang melelahkan, Na menerima pesan dari Zhang Li yang mengundangnya untuk makan malam bersama tim promosi dan Chen Wei. Ini adalah kesempatan langka untuk bersantai dan berinteraksi dengan rekan-rekannya di luar lingkungan kerja.
Di sebuah restoran mewah di pusat kota, Na duduk di meja yang dikelilingi oleh rekan-rekan kerjanya. Makanan lezat dan suasana hangat membuat semua orang merasa lebih santai. Wei, yang biasanya serius dan tegas, malam itu tampak lebih rileks dan ramah.
"Bagaimana perasaan Anda menjelang debut, Na?" tanya Wei sambil menyuapkan makanan ke mulutnya.