Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Romansa Presdir: Antara Bisnis dan Cinta

16 Juli 2024   07:18 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:29 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/sothratana37 

Di hari konser, stadion penuh dengan ribuan penggemar yang bersemangat menanti penampilan Li Na. Media juga hadir untuk meliput acara besar ini. Na berdiri di belakang panggung, merasakan campuran antara gugup dan semangat. Wei mendekatinya, memberikan senyuman penyemangat.

"Kamu pasti bisa, Na. Tunjukkan kepada mereka siapa kamu sebenarnya," kata Wei dengan penuh keyakinan.

Na mengangguk, merasakan kekuatan dari kata-kata Wei. "Terima kasih, Pak Wei. Saya akan memberikan yang terbaik."

Saat lampu panggung menyala dan musik mulai bermain, Na melangkah maju dengan penuh percaya diri. Suaranya yang merdu dan kuat mengisi stadion, menghipnotis setiap penonton yang hadir. Dia menyanyikan lagu-lagu dengan penuh perasaan, menunjukkan kemampuannya yang luar biasa sebagai penyanyi dan penampil.

Penampilan Na malam itu luar biasa. Semua orang, termasuk para kritikus yang sebelumnya meragukan dirinya, terkesima dengan bakat dan dedikasinya. Tepuk tangan dan sorakan memenuhi stadion, mengakui keberhasilan Na dalam menaklukkan panggung besar.

Setelah konser berakhir, Wei berdiri di belakang panggung, menunggu Na dengan bangga. Ketika Na mendekat, dia tidak bisa menahan diri untuk memeluknya dengan erat. "Kamu luar biasa, Na. Saya sangat bangga padamu."

Na tersenyum dengan mata yang berkilauan penuh air mata kebahagiaan. "Terima kasih, Pak Wei. Semua ini tidak mungkin tanpa dukungan Anda."

Berita tentang keberhasilan konser Li Na segera menyebar luas. Media melaporkan tentang penampilannya yang memukau, dan penggemar semakin menghargai bakatnya. Skandal yang sebelumnya mengancam karier Na perlahan-lahan mereda, tergantikan oleh penghargaan dan pengakuan atas kemampuannya yang sebenarnya.

Namun, di balik kebahagiaan itu, Wei dan Na masih menghadapi tantangan untuk menjaga hubungan mereka tetap profesional di depan umum. Mereka tahu bahwa dunia tidak selalu menerima hubungan pribadi di dunia bisnis dengan baik. Meski begitu, mereka saling berjanji untuk terus mendukung satu sama lain dan tetap fokus pada impian mereka.

Chapter 6 berakhir dengan Li Na yang meraih kesuksesan besar dan berhasil membuktikan dirinya di hadapan dunia. Meskipun tekanan dan skandal mencoba mengguncang mereka, Wei dan Na menemukan kekuatan dalam kebersamaan mereka. Di tengah gemerlap dunia hiburan, mereka belajar bahwa cinta dan dukungan sejati bisa mengatasi segala rintangan.

Chapter 7: Persimpangan Hati dan Karier

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun