Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Roman

Romansa Presdir: Antara Bisnis dan Cinta

16 Juli 2024   07:18 Diperbarui: 16 Juli 2024   07:29 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pinterest.com/sothratana37 

Wei mengangguk, mencoba tetap tenang meskipun hatinya gelisah. "Saya akan mengadakan konferensi pers. Kita harus memberikan penjelasan resmi untuk meredam rumor ini."

Li Na duduk di pojok ruangan, merasa bersalah dan khawatir. Dia tidak pernah berniat untuk membiarkan hubungannya dengan Wei menjadi masalah. Namun, sekarang dia harus menghadapi kenyataan bahwa privasinya telah dilanggar dan kariernya terancam.

Wei memutuskan untuk berbicara secara terbuka. Dalam konferensi pers yang diadakan keesokan harinya, dia tampil bersama Na. Ruangan itu penuh dengan wartawan yang siap dengan pertanyaan-pertanyaan tajam.

"Saya ingin menjelaskan bahwa hubungan antara saya dan Li Na adalah profesional," kata Wei dengan suara tegas. "Semua keputusan yang diambil berdasarkan kinerja dan potensi Na sebagai artis. Saya mohon agar privasi kami dihormati."

Na mengangguk, mengambil mikrofon. "Saya berterima kasih kepada Pak Wei dan Xingle Entertainment atas dukungan mereka. Saya berusaha keras untuk mencapai posisi ini, dan saya berharap bisa terus memberikan yang terbaik untuk para penggemar saya."

Meskipun pernyataan mereka berusaha meredakan situasi, gosip tetap beredar. Media terus memburu berita, dan para penggemar terbagi antara yang mendukung dan yang meragukan integritas Na.

Di tengah badai media, Wei dan Na berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaan mereka. Na mulai terlibat dalam proyek-proyek baru, sementara Wei mencari cara untuk melindungi perusahaan dan artis-artisnya dari dampak negatif skandal tersebut.

Namun, tekanan semakin berat dirasakan oleh Na. Setiap kali dia tampil di publik, selalu ada pertanyaan tentang hubungannya dengan Wei. Ini mengganggu konsentrasinya dan membuatnya merasa terjebak dalam pusaran gosip yang tak ada habisnya.

Suatu malam, setelah selesai syuting, Na merasa sangat lelah dan tertekan. Dia mengunci diri di apartemennya, berusaha menenangkan diri. Wei, yang tahu betapa berat beban yang dipikul oleh Na, memutuskan untuk mengunjunginya.

"Na, ini saya, Wei. Boleh saya masuk?" Wei mengetuk pintu dengan lembut.

Na membuka pintu, dan Wei bisa melihat betapa lelah dan sedihnya Na. "Pak Wei, saya merasa hancur. Semua ini terlalu berat."

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Roman Selengkapnya
Lihat Roman Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun