Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jerat Senja di Negeri Para Bedebah

3 Maret 2024   14:11 Diperbarui: 3 Maret 2024   14:11 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pria itu tersenyum, "Kita bisa bicara?"

Senja ragu-ragu sejenak, namun rasa penasaran akhirnya mengalahkannya. "Silahkan masuk," ujarnya.

Pria itu masuk dan menutup pintu. Dia memperkenalkan dirinya sebagai Bara, seorang aktivis sekaligus hacker yang selama ini bergerak secara anonim untuk membongkar praktik korupsi.

"Saya sudah lama mengikuti karya kamu, Senja," kata Bara setelah duduk di kursi tamu. "Kamu pemberani."

Senja terdiam, tak mengerti maksud Bara.

"Kamu tahu Bagas Wijaya itu preman berdasi, kan?" lanjut Bara. "Dia punya jaringan yang kuat, tidak hanya di dunia nyata, tapi juga di dunia maya. Percayalah, kamu sedang berjalan di atas es tipis."

Senja menelan ludah. Dia memang sudah waspada, namun mendengarnya langsung dari Bara, rasa takut kembali merayap.

"Tapi, kamu tidak perlu takut sendirian," Bara melanjutkan, suaranya mantap. "Saya di sini untuk membantu. Saya punya informasi yang bisa membongkar kedok Bagas."

Senja menatap Bara dengan tatapan skeptis. "Kenapa kamu membantu saya?"

Bara tersenyum samar. "Karena sama seperti kamu, saya muak dengan para bedebah yang merampok negara ini. Dan saya punya alasan pribadi untuk menjatuhkan Bagas."

Senja tak bisa mendesaknya lebih jauh. Dia tahu, banyak orang yang memiliki dendam terhadap Bagas, entah karena dirugikan secara langsung atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun