Bara menambahkan, "Perjuangan melawan korupsi tidak mudah. Tapi, dengan kegigihan dan keyakinan, keadilan bisa ditegakkan."
Senja dan Bara pun berjalan meninggalkan kerumunan wartawan. Mereka tahu, perjuangan mereka melawan korupsi masih panjang. Namun, mereka tak akan gentar. Mereka akan terus berjuang, bersama dengan para aktivis dan masyarakat lainnya, untuk mewujudkan Indonesia yang bersih dari korupsi. Di dalam sel penjara yang sempit, Bagas Wijaya tertunduk lesu. Dia menyesali perbuatannya selama ini. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Karma itu nyata. Bagas yang selama ini berkuasa dan meraup keuntungan dari hasil korupsinya, kini harus mendekam di balik jeruji besi, mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kisah Senja dan Bara mengajarkan kita bahwa keadilan memang sering tertunda, tapi tidak pernah hilang. Melawan ketidakadilan memang tidak mudah, tapi bukan berarti tidak mungkin. Dengan keberanian, kegigihan, dan dukungan dari banyak pihak, kita bisa membuat perubahan ke arah yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H