Mohon tunggu...
Ahmad Faizal Abidin
Ahmad Faizal Abidin Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Sebagai seorang mahasiswa yang selalu berusaha memberikan hal-hal bermanfaat untuk semua orang, saya senang berbagi ide dan inspirasi dalam berbagai bentuk. Mulai dari artikel mendalam, opini yang membuka wawasan, puisi yang penuh makna, hingga cerpen yang menghibur dan humor yang segar. Setiap karya yang saya hasilkan bertujuan untuk memberi nilai tambah, memperkaya pengetahuan, dan menghadirkan senyuman di tengah rutinitas sehari-hari. Melalui tulisan, saya berharap bisa membangun jembatan pemahaman dan mendorong kreativitas, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Jerat Senja di Negeri Para Bedebah

3 Maret 2024   14:11 Diperbarui: 3 Maret 2024   14:11 312
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Kali ini, mereka tidak bisa lagi menghalangi kebenaran," ucap Senja dengan nada penuh keyakinan.

Bara mengangguk setuju. "Tapi kita harus tetap waspada. Bagas tidak akan tinggal diam."

Senja menyadari benar perkataan Bara. Mereka berdua tengah berada dalam bahaya. Namun, mereka sudah terlanjur melangkah ke dalam pusaran ini. Mereka tidak bisa mundur. Tiba-tiba, ponsel Senja berdering. Dia melihat nama pamannya tertera di layar. Senja segera mengangkat telepon.

"Halo, Paman?" sapanya.

"Senja? Kamu di mana?" suara pamannya terdengar panik.

"Saya di rumah kontrakan, Paman. Ada apa?"

"Tadi ke sini dua orang berbadan tegap, menanyakan kamu dan Bara. Mereka bilang dari kantor berita tempat kamu bekerja."

Jantung Senja berdebar kencang. "Mereka pasti suruhan Bagas," bisiknya pada Bara.

"Katakan pada pamanmu, kamu sedang meliput di luar kota," Bara berbisik cepat.

Senja menurut dan menyampaikan pesan Bara pada pamannya. Setelah menutup telepon, dia dan Bara saling pandang.

"Kita tidak bisa tinggal di sini lagi," kata Senja tegas. "Mereka akan terus mencari kita."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
  18. 18
  19. 19
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun