Mohon tunggu...
Agus Satriadi
Agus Satriadi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

seorang santri dan sekaligus pemerhati masalah sosial di banten

Selanjutnya

Tutup

Politik

Sistem Pemerintahan Islam, Tawaran Pengganti Sistem Demokrasi yang telah Usang

25 Februari 2011   02:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:17 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem pemerintahan Islam juga tidak berbentuk federasi, melainkan

berbentuk kesatuan. Karena itu, sistem pemerintahan Islam adalah sistem yang

berbeda sama sekali dengan sistem-sistem yang telah populer lainnya saat ini.

Baik dari aspek landasannya maupun substansi-substansinya. Sekalipun dalam

beberapa prakteknya hampir ada yang menyerupai dengan praktek dalam sistem

yang lain.

Disamping hal-hal yang telah dipaparkan sebelumnya, sistem

pemerintahan Islam adalah sistem pemerintahan sentralisasi, dimana penguasa

tertinggi cukup di pusat. Pemerintahan pusat mempunyai otoritas yang penuh

terhadap seluruh wilayah negara, baik dalam masalah-masalah yang kecil maupun

yang besar. Negara Islam juga tidak akan sekali-kali mentolelir terjadinya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
  17. 17
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun