I.Realita yang hidup tetapi terlupakan.
Kita suka menyelesaikan hal besar walau hanya dalam wacana
dan sekedar ngobrol setelah itu hasil diskusinya menguap sama dengan menguapnya
karena lelah diskusi lalu pada pamit dan lupakan hasil diskusi tersebut.
Ini yang sering terjadi diantara kita. Biasa saja
tidak ada yang salah hanya sayang jika hal ini terjadi pada petinggi negeri ini
atau para pemegang amanah, karena persoalan yang harusnya bisa diselesaikan
menjadi menguap begitu saja..
Kita dalam kehidupan sehari hari bisa melihat :
- Bahwa diLebak Bulus setiap hari macet terus dan
kelihatannya sulit sekali diselesaikan . kendaraan umum seperti berebut keluar
terminal dan berjalan perlahan karena macet, begitu setiap saat. Coba teliti
sehari atau 2 hari ternyata soalanya sederhana angkutan kota pada ngetem di
jalan depan. Dulu angkutan umum diijinkan mudah sehingga angkot merebak
sekarang ternyata walau masih diperlukan menjadi biang macet apalagi dengan
kombinasi petugas lalu lintasnya diberi
uang receh sehingga tidak tegas melancarkan jalan atau menangkap pengemudi yang melanggar. Ini sederhana
sekali. Kejadian mirip seperti ini paling tidak dijakarta ada 3 tempat yaitu di Cawang dan Bandara soekarno hatta
dimana mobil ngetem nunggu penumpang dibiarkan satpamnya sehingga mengundang
kemacetan. Ini sekali lagi sederhana tetapi belum juga tuntas selamanya.
- Pada kasus di sungai Barito dan Taboneo, semua
kapal yang lewat dimintai solar atau batubaranya. Aparat keamanan tahu dan ikut
menjaga juga tetapi tetap kejadian. Kepolisian juga tahu tetapi tetap terjadi
juga. Begitu juga bupati sampai kepala desa juga tahu tetapi kalau tidak tutup
mata kesannya malahan terindikasi tutup kuping dan mata sehingga kesannya
menghalalkan kejadian ini sebagai kejadian ini biasa saja. Padahal ratusan
kapal yang melewati sungai ini mengalami biaya yang tinggi. Begitu pada
perkebunan diberbagai tempat permintaan akan solar industry oleh berbagai pihak
juga sangat marak.dan ini sangat memberatkan pengusaha hasilnya tetap saja
kejadian itu berulang. Persoalan ini tidak mudah selesai karena soal uang yang
besar dan berhadapan dengan sindikat. Untuk menghadapi kejadian ini maka kapal kapal
melebihkan muatan suapaya tetap dapat kelebihan. Hanya disisi lainnya hal ini
sangat mebahayakan dan pada akhirnya pola bisnis diindonesia tidak akan
tertsnadar internasional. Kebijakan yang dilakukan diluar ketentuan ini
ujunganya akan terkucil Karena secara assuransi tidak masuk dan kapal yang
menerima barang juga menjadi kelebihan.
- Para buruh dengan bangga dan semangat selalu
mengedepankan kenaikan UMK setiap tahun dan tuntutannya semakin hari semakin
banyak itemnnya dan semakin tinggi. Jika dilihat dari organisasi pekerjanya ini
benar dan tidak salah. Disisi lain pengusaha juga jika masih sanggup pasti juga
memenuhinya persoalannya dengan kenaikan yang terus menerus maka usaha mulai
banyak yang pindah atau tutup, lalu siapa yang rugi jelas keduanya. Sering kita
dengar bahwa pemerintah harus membela kaum buruh itu benar saja tetapi kenapa
tidak bahasanya Pemerintah membela Indonesia saja sehingga pengusaha juga
dibela. Maksud dari paparan ini adalah diindonesia sebaiknya tidak menggunakan
dialektika saling membenturkan tetapi lebih mengarahkan kepada synergy. Menjadi
Buruh hanya akan sanggup paling lama 10 tahun ?...setelah pekerja berkeluarga
dan beranak pasti kenaikan kebutuhan akan lebih tinggi dengan kenaikan gaji
normal pada posisi yang tetap. Disisi lain jika upah naik terus secara lompat
sudah pasti industrinya tidak akan
competitive. Jadi selama 5 tahun pertama seorang buruh harus didorong kemampuan
dan keterampilannya supaya meningkat. Setelah itu jika diperusahaan itu tidak
dapat posisi pilihannya adalah harus pindah kerja atau mulai berwirausaha.
Tidak mungkin semua pegawai disebuah perusahaan menjadi manager dan direktur
jika tetap diperusahaan itu terus tetapi
sangat mungkin berkembang jika mengembangkan pendidikannya ,
keterampilan dan pengalamannya lalu pindah atau berwirausaha. Perlu
bertransformasi walau dinegara lain serta beberapa perusahaan ada yang
memberikan sahamnya kepada segelintir pekerjanya yang loyal dan puluhan tahun
mengabdi. Kesadaran proses bertransformasi ini harus menjadi kejadian yang
disiapkan diberbagai kehidupan. Dan kenaikan gaji pasti tidak akan sanggup
melebihi kenaikan kebutuhan hidup keluarga jika kehidupannya tidak berkembang.
Oleh karenanya perlu ada cara dan program sehingga proses transformasi nya
terjadi. Persoalan perburuhan ini akan bisa selesai jika soalnya kesejahteraan
buruh dan kebutuhannya karena jawabannya adalah proses transformasi tetapi akan
sulit diselesaikan jika yang mengelola issue buruh adalah sindikat.
- Sejumlah sma dikawasan Jakarta selalu tawuran bertahun tahun dan tidak bisa
selesai. Banyak siswa yang mati dan tetap tidak bisa diselesaikan. Setelah
ditekuni persoalannya selama 4 tahun akhirnya selesai juga ternyata kejadian
tawuran itu menyangkut sindikat yang selalu menciptakannya dan itu ternyata
dilakukan oleh pihak yang seakan tidak mungkin melakukannya. Pihak tersebut
adalah guru gurunya. Alasannya sangat sederhana dengan tawuran itu maka ada
insentif untuk menjaga dll sehingga ketika siaga dll itu siswa nongkrong dan
berkumpul lalu malahan kejadian tawuran malah terjadi lagi dan terjadi lagi.
Begitu anggarannya dikecilkan dan sekolah ditutup serta dilarang nongkrong
siswanya maka tawuran tersebut juga menghilang. Kejadian ini juga mirip dengan
penanganan pengemis yang masih temporer sehingga tidak bisa selesai karena
ternyata pengemis dikelola oleh sindikat.
- Saya selama 6 tahun ini ikut membantu agar
Cabotage pada maritime Indonesia semakin berkembang. Dan dalam proses tersebut
juga mendapatkan persoalan yang ternyata tidak selesai sampai hari ini. Kemenkum
Ham menyatakan 3 perusahaan itu perusahaan Indonesia, BKpm menyatakan bahwa
modalnya modal dalam negeri . tetapi sampai hari ini kemenhub menyatakan bahwa
belum dapat diberikan ijinnya. Alsannya dengan pandangan kemanfaatan. Dalam soal
ini seperti tidak ada yang salah dan benar karena rapat tingkatan kemenko
Perekonomian persoalan ini juga tetap tidak selesai. Apakah kedua kementrian
tidak diakui keabsahannya oleh kementrian lainnya ini dapat dibenarkan atau ini
discresi?...yang pasti dengan pandangan niat baik saja kenyataannya perbedaan
pendapat itu membuat ketidakpastian hukum dan merusak iklim investasi.
Persoalan seperti ini juga berkembang pada sislognas Indonesia, dimana
pengiriman barang menjadi lebih mahal, apakah persoalannya soal tidak
terintegrasinya moda angkutan dinegeri ini atau soal soal lainnya sehingga
berbiaya tinggi. Sesungguhnya ini bisa
jadi bagian dari factor penyumbang inflasi dan mendorong harga harga menjadi
mahal dan boros. Diindonesia harga
makanan mahal dibandingkan dengan di Thailand dan Philipina kemudian satpam
banyak masyarakatnya disana gajinya lebih kecil tetapi sanggup membeli BBM
dengan harga tidak disubsidi. Indonesia bbm sesungguhnya masih lumayan sayang
nya pengeboran tidak dilakukan secara intensive dan luas serta terus menerus.
Bahsanya Dr kurtubi , para pengusaha yang ngebor minyak yang senang itu yang
sudah ada didalam kalau yang masih diluar kurang berani masuk. Pertamina
menyampaikan cost recoverynya belasan dollar padahal diluar cost recoverynya
puluhan dollar sehingga harga minyak dunia selangit. Walaupun diindonesia
banyak minyak tetapi sekarang adanya dilaut dalam. Kembali ke verita diatas
karena itu dianggap kapal laut. Maka perijinannya tidak mudah dan tidak jelas
serta pihak perbankan baru sedang akan berkembang dukungannya.. walaupun Pak
Dirjen perhubungan laut saat ini tidak ingin perijinan di soal kapal laut di perminyakan
itu setiap 3 bulan saja tidak setiap bulan tetapi persoalannya , kembali lagi
apa ini semata soal tekonolgie, hukum, uang atau kepentingan lainnya tetapi
apapun itu sangat strategis sehingga jika tidak tuntas sungguh kerugiannya
luarbiasa.
- Indonesia sungguh dikenal sebagai
multikulturalisme. Kesadaran ini sebaiknya dibaca juga sampai kepada berbagai
hal sampai tingkat propinsi serta kebiasannnya juga potensi alamnya. Pendidikan
Indonesia sebaiknya tidak disamaratakan secara nasional tetapi baiknya setiap
propinsi dan regional kewilayahan. Yang biasa amakan sagu ya tetap saja makan
sagu saja tidak usah makan beras jika diwilayahnya tidak menghasilkan beras
walaupun masakan sagunya wajib dibuat lebih enak dan trendy serta berselera dan
tingkat kesahatan internasional. Rakyat Indonesia lebih mudah dilayani singkong
dari pada sagu oleh karenanya singkonglah yang didorong menjadi kue dan roti
bukannya gandung serta jika mungkin juga singkonglah yang menjadi mie.
Indonesia ini aneh jika menjadi pemakan daging sapi sangat besar sehingga
negeri ini selalu musti import daging sapi. Boleh saja diindonesia dikembangkan
perternakan sapid an penggemukannya. Hanya sejatinya Indonesia seharunya
menjadi bangsa pemakan ikan. Apakah ikan dari laut atau ikan darat. Kalau soal
makan bebek dan ayam serta kambing silakan saja. Tetapi makanan utaman Negara
maritime adalah ikan dan semua hasil lautnya. Saat ini masih minim teknologie
dan permodalan serta pengolahan makanannya. Dengan asal usul yang secara
sederhana dijelaskan disini maka baiknya baiknya , pendidikan , pertanian dan
kelautan serta perikanan . Dalam konteks multi ini, pelabuhan dan kapalnya
harus disesuaikan dengan keadaan local dan kebutuhannya saja begitu juga dengan
kebutuhan dan hal lainnya. Multikulturalisme ini harus dipandang sebagai
kekuatan dan dikembangkan secara bijak sehingga jangan menyeragamkan dan
memaksakan karena kalau diseragamkan akan rusak banyak hal.
- Proses Demokrasi diharapkan dilakukan untuk
menghindarkan pertumpahan darah dan bentrokan ketika dilakukan. Diharapkan
dalam menentukan pilihan itu dilakukan dengan penilaian dan pencermatan yang
dalam mulai pikiran sampai perasaan sehingga hasil pilihannya adalah benar
serta sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Pada kenyataannya saat ini
proses pilihan itu tidak lagi dilakukan seorang perorang dengan pertimbangan
yang matang menggunakan nurani dan akal pikirannya tetapi dilakukan oleh
sekelompok calo yang biasa menjual suara mulai dari pilihan kepala desa,
bupati, gubernur dan Presiden serta anggota legistative. Disisi pemilih dan
supaya lebih kuat maka mereka bekerja sama dengan para penyelenggara pemilihannya.
Hasilnya pemilihan yang semakin mengerikan dan kotor karena cara dan nilai
nilainya tidak lagi seperti yang diharapkan tetapi menjadi hasil sebuat kerja
sindikat yang berbasiskan kepada uang serta rekayasa. Akibatnya proses menjadi
bukan hanya berbiaya sangat tinggi bagi yang belum tahu tetapi yang paling
bahaya adalah merusak nilai dan sistim. Hasilnya sementara adalah korupsi dan
korup serta pengrusakan sendi sendi bernegara. Dalam pemerintahan yang saya
tahu, tidak ada pemerintahan yang anggota cabinet serta lingkar dalam
penguasanya ditangkap sebanyak pemerintahan SBY 2009-2014. Keterbukaannya
memberikan kesempatan bagi penegakan hukum
sangat perlu diapresiasi tetapi masalahnya kenapa begitu banyak lingkar
dalam dan anggota kabinetnya terkena kasus korupsi. Korupsi sebagai penyakit
memang ada pada setiap kekuasaan yang absolute tetapi factor internal setiap
pejabat itu juga sangat menentukan. Dalam kontek proses Demokrasi ini saya
ingin menyampaikan bahwa proses politik yang sekarang sedang berkembang sedang
menuju kearah yang memberikan kerusakan yang meluas jika tidak diantisipasi.
Disisi lainnya proses poltik ini juga sangat menetukan karena proses arah
pembangunan dan implementasinya sangat ditentuka oleh para tokoh yang dipilih
rakyat tersebut. Yang kemudian akan melakukan pilihan lagi dengan siapa para
tokoh terpilih itu bekerjasama serta mengembangkan pola pembangunan
berorientasi kemanapun mereka mau dan arahkan. Persoalannya menjadi sederhana
bagaimana jika orientasinya kepada mempertahankan kekuasaan dengan
mengkonsolidasikan segala hal serta bersifat transaksional jangka pendek yang
dipenuhi nafsu keserakahan juga mengedepankan kepentingan sindikat yang
menjadikannya. Pertanyaannya dimana posisi rakyat yang berdaulatnya?...
II. Mampet ini Tidak akan selesai jika tidak diselesaikan
Tuntas.
Terlalu banyak yang sudah dilakukan tetapi terbukti tidak
selesai dan malahan setiap tahunnya terus memburuk. Ruang fiscal sudah tidak
ada atau malahan minus dengan subsidi energy yang meningkat Rp.110 triliun,
sementara penerimaan anjlok. Kalau anggaran kementrian dan lembaga Negara
dipotong sampai Rp.100 trilun itu berarti minus jadi istilahnya bukan
penghematan tetapi pemotongan, kata prof Armida ketua Bapenas. Anggaran subsidi
bbm yang dianggarkan Rp.282 Triliun sekarang menjadi 392 Triliun sama dengan
31% dari anggaran Pemerintah pusat. Oleh karenanya anggaran infrastruktur
mengecil dan memotong gaji pegawai
negeri tidaklah mungkin. Sementara yenny sucipto dari fitra meragukannya,
apakah anggaran subsidi ini sebesar itu atau untuk kepentingan politik jangka
pendek karena kita tidak pernah tahu.
Benar atau tidak kenyataannya adalah belanja modal untuk
pembangunan dan peningkatan kesejahteraan semakin sulit,anggaran untuk belanja
pegawai dan subsidi energy semakin memberatkan. Termasuk juga kerusakan
infrastruktur jalan yang bertahun tahun setiap tahun musti rusak dan diperbaiki
contoh yang paling nyata di pantura walaupun, menurut kompas hal 18 tanggal 24
mei 2014 bus tidak diminati lagi jalan pantura rusak dan penumpang turun 50%.
Seharusnya awak bus membawa bus sebanyak 14 kali sebulan sekarang hanya
menyopir sebanyak 7 atau 8 kali sehingga pendapatannya menurun. Disisi lainnya
Karena jalanan rusak maka bus mencari jalan alternative sehingga bisa terlambat
8 jam dan menambah ongkos operasional sampai 30% Dan membuat onderdil bus yang
berusia 1-2 tahun cepat rusak. Untuk Jakarta kudus penambahan solar dari 400
liter menjadi 450 liter sedangkan untuk Jakarta denpasar dari biasanya 800
liter solar menjadi 1000 liter solar.
Pada paparan sederhana ini jelas sekali anggaran Negara
habis banyak dan sisi lainnya memperbaiki jalan itu tidak akan pernah selesai
serta tetap saja membuang biaya serta transportasi daratnya tetap saja akan
boros, dengan ini maka bagi penumpang bus bisa pindah ke moda lainnya tetapi
bagi angkutan barang konsekuensi logisnya akan menjadikan biaya distribusi dan
waktu pengirim menjadi lebih berisiko sehingga menyumbang komponen biaya tinggi
bagi harga jual. Mau tidak mau harga menjadi lebih tinggi. Kelihatannya menurut
Jokosetiojowarno, angkutan truck hanya untuk jarak 500 km saja karena diatas
itu bisa tidak masuk biaya operasinya. Saat ini banyak truck dari jawa timur ke
Jakarta atau bali ke Jakarta lewat jalan raya. Tidak mengherankan terjadi
banyak truck kelebihan muatan karena mereka tidak akan untung kalau tidak
kelebihan muatan. Untuk kapal laut sejatinya harus bisa lebih cepat ketimbang
jalan raya, menjadi lama karena proses bongkar muat memakan waktu lama.
Sementara dengan kereta api secara waktu lebih effisien, tetapi dari segi biaya
tidak competitive dibandingkan angkutan jalan raya.
Untuk jalan raya , misalnya sepenuhnya dipelihara oleh
pemerintah. Sementara kereta api pemeliharaannya dilakukan pada operator.
Selain itu pengguna jasa kereta api dikenakan pajak 10%. Untuk saat ini
angkutan barang dengan kereta api belum competitive. Namun kalau aturan
mengenai kelebihan muatan diterapkan biaya dengan menggunakan jasa kereta api seharusnya menjadi
lebih murah katimbang dengan truck. Disisi lainnya para sopir sebalumnya selalu
kena kompensasi jembatan timbang Rp.30.000 sampai 70.000 setiap jembatan
timbang. Pungutan ini sekarang terjadi diwilayah jawa timur dan jawa barat.
Jalanan rusak dan macet saat ini sudah rutin. Saya ditahun
2004 dari Jakarta ke Surabaya bisa ditempuh dengan 18 jam – 20 jam dengan
nyaman. Saat ini sampai kudus saja bisa
tambah 7-8 jam. Begitu juga berangkat ke Cilacap dan purwekerto-Banyumas jika
berangkat jelang jam 12 malam maka menjelang pagi atau subuh lewat sudah masuk
wanareja dan menuju majenang saat ini bisa molor sampai 4-5jam.
Soal ini tidak sederhana dan tidak jangka pendek dan pasti
tidak akan selesai dengan cara penanganan yang sudah puluhan ini dilakukan
tetapi dalam jangka panjang pasti akan bisa selesai jika tekun dan sungguh
sungguh. Intinya hanya intermoda yang
terintegrasi. Hanya angkutan barang tertentu dan dalam jumlah besar tertentu
yang terpaksa melalui jalan darat dengan biaya tambahan. Selain ini barang
angkutan barang menggunakan kapal laut sepanjang pantura dan kereta api dengan
catatan keduanya mudah diakses sampai pelabuhan dan bandara serta pasarnya dari
kawasan industry atau tempat produksi juga mudah sampai dari pelabuhan dan
bandara ke pabrik.
Ini baru paparan sederhana soal infrastrukturnya, artinya
perlu terminal dan pelabuhan serta yang tepat guna serta akses sampai kesana
serta dari sana. Ini belum bicara soal perubahan budaya dan kebijakan yang
membuat niat perbaikan ini terwujud.
Ini juga baru di Pulau jawa belum lagi di pulau lainnya
seperti Sumatera, Kalimantan,Sulawesi
PAPUA. Kemudian ini baru pulau pulau besarnya belum lagi untuk didaerah
kepulauan yang seperti kepulauan riau,
Bangka Belitung, NTT, Maluku, ingat Indonesia itu multi segalanya. Oleh karenanya
dipastikan sebuah pola tidak akan bisa diterapkan begitu saja diseluruh daerah
lainnya tanpa menyesuaikan dengan kondisi local-regional dan potensinya.
Dari sini secara sederhana maka laut dan air menjadi sarana
transportasi adalah masa yang harus diwujudkan segera. Jaringan kereta api yang
terintegrasi bukan lagi hal mewah karena ini pasti akan sangat diperlukan pada
zamannya hanya tinggal mau dimulai kapan dan dari mana yang paling tepat dan
strategis.
Cerita sederhana ini sejatinya adalah memotong biaya ongkos
jalan dan menurunkan borosnya energy serta membuka akses supaya mobiltas dan
barang dan jasa sampai ketujuan serta menekan biaya aPBN yang selalu terpaksa
dibuang setiap tahunnya untuk perbaikan jalan yang memang saat ini mesti
dilakukan.
Dari paparan diatas juga terlihat bahwa perubahan pola
transportasi dan kegiatan ini juga merubah perilaku dan budaya. Sehingga perlu
dilakukan segera karena membutuhkan waktu dan proses yang cukup.
Yang dimaksudkan pada bahasan ini adalah melancarkan aliran
darah supaya biaya turun , lebih hemat operasional dalam jangka panjang , lebih
cepat dan mudah mengakses pasar atau tempat produksi. Hal ini juga termasuk
peranan angkutan udara yang telah sukses diperankan susiair sebagai angkutan
perintis dan semoga semakin banyak tidak lagi hanya mengangkut penumpang tetapi
menggalakan juga mengangkut hasil produksi. Wirasaba semoga bandaranya bisa
segera beroperasi sehingga akan menghidupan wilayah selatan jawa tengah ,
malang dan banyuwangi telah lebih dulu lancar berjalan. Selain angkutan untuk
perdagangan hal ini penting untuk meningkatkan pariwisata juga sehingga produl
dan jasa local bisa menghasilkan pendapatan dari luar daerah.
III. Kembangkan berbasis kuat dan yang sudah berakar dulu.
Pulau Jawa itu basisnya energy panas bumi jika nanti
dikembangkang. Sumatera energynya dari
air dan alirannya, Kalimantan dari batubara dan gas serta minyak, silakan
sulawasi dan Papua juga didapatkan keunggulannya. Di jawa industrinya berbasis
kepada kebutuhan tenaga yang lebih terampil dan tidak memerlukan wilayah luas
sehingga perkebunan dan pertambangan normativenya diluar Pulau jawa. Kecuali
industry yang sangat besarnya.
Setiap pulau harus bisa memenuhi kebutuhan pangan dan
energynya secara mandiri sehingga dari sisni dikembangkan setiap wilayah
sejatinya harus mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energynya. Disisi lainnya
bagi daerah yang tidak mempunyai kapasitas ini maka daerah itu harus mampu
menghasilakan keunggulan sehingga mampu memenuhi kebutuhan pangan dan
energynya. Dengan konsep sederhana ini maka akan tumbuh berbagai daerah yang
memulai jalan untuk mewujudkan keunggulannya. Apakah dari sisi keunggulan
pangan dan energya atau justru menjadi penghasil hal lainnya sehingga mampu
membeli pangan dan energy daerah sekitar atau lainnya. Artinya potensi local
yang dikembangkan secara maksimal
Dalam tataran nasional pemerintah berusaha mengurangi
kebutuhan impor bahan baku dan barang modal kemudian dalam tataran masyarakat
local masyarakat berusaha membuat produk yang dapat dipakai serta memenuhi
kebutuhan masyarakat sekitarnya dan berorientasi kepada luar daerah sampai
export.
Dalam logika ini maka masyarakat mengurangi makanan yang
dimport tetapi memakan makanan yang terus produk makannya ditingkatkan
kualitasnya sehingga bisa export. Logika
ini diterapkan kepada hasil produk buah buahan , sayuran dan berbagai jenis
makanan lainnya, pakaian, dan berbagai produklainnya. Tetapi disisi lainnya
masyarakat mulai mengalihkan kebiasan makannya dari yang penting enak walaupun
harus dari import menjadi makanan yang
baik dan makanan sehat yang dihasilkan
oleh tanah atau laut dan airnya dengan catatan kualitas dan kenikmatannya
ditingkatkan terus.
Hal yang kelihatan sederhana tetapi sangat stretgis ini
harus menjadi kebijakan nasional yang didukung oleh seluruh pemerintahan serta
perbankan dan dunia usahanya. Indonesia perlu merubah orientasi arah
pembangunannya, supaya kesenjangan mengecil lebih adil dan bergotong royong,
syaratnya membangun dari sudah berbasis kuat dimasyarakat serta pada daerahnya.
Logika ini dikembangkan dalam kehidupan sehari dan mulai
dari makanan, pakaian, papan, pendidikan, usaha , transportasi , budaya dan
perilaku. Diwilayah kepulauan transprtasi didominasi oleh transportasi laut
yang masal dan rutin dan sedikit udara untuk kebutuhan tertentu dan khusus. Dan
soal membangun dari basis yang kuat dimasyarakat ini jika tetap dilakukan maka
hanya akan membuat masyarakat semakin tercerabut dari akar budaya serta
kehidupannya dan akan makin membuat kesenjangan makin besar juga keadilan semakin sulit diterapkan.
Dengan pola ini keborosan , inflasi, kesenjangan dan korupsi
akan menurun disisi lainnya pertumbuhan, kreatifitas , penghasilan masyarakat
dan kesejahtraan akan meningkat. Kejadian boros dan macetnya pantura serta
menghabiskan bahan bakar dan waktu serta meningkatkan biaya adalah cerminan
pembangunan yang sedang dilakukan saat ini. Oleh karena nya jika tanpa
perubahan orientasi dan arah serta hanya menyelesaikan program jangka pendek
maka persoalan sindikat dan tranksasional seperti diatas dan berbagai keborosan
biaya dipastikan tidak akan mampu diselesaikan.
IV. Banyak orang hebat diindonesia tapi tidak dalam sebuah
orchestra keberadaannya.
Seorang teman mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara yang
sangat hebat dan potensinya luar biasa untuk menjadi Negara maju tetapi
pemimpinnya selalu kurang sedikit saja walau banyak kelebihannya
Saat ini saya tidak membahas kekurangannya tetapi lebih
melihat potensinya . kelebihan pemimpin Indonesia sampai saat ini adalah legowo
ketika kekuasaan itu akan lepas dari tangannya siapapun itu mulai pak Karno,
Harto, Habibie, gus Dur, Ibu Mega dan Pak SBY. Ini kelebihannya kelebihan ini
akan semakin luar biasa kalau lebih sering melihat dari sisi rakyat indonesia.
Artinya baik juga melihat berbagai kepentingan dengan melihat dari dalam istana
itu ketika kepentingannya nation dan international sehingga perlu berbagai
secara lebih luas dengan kepentingan asing terutama menjaga keamanan
–goepolitik kawasan dan kepentingan perekonomian global. Hanya selama melakukan pembangunan dan
peningkatan berbagai hal sebaiknya lebih mengutamakan melihat dari sudut
pandang rakyat Indonesia, kebutuhan rakyat dan cara rakyat Indonesia
memperbaiki nasibnya.
Diindonesia ini ,
orang hebatnya luar biasa banyak. Mulai dari Chatib Basri yang tekun dan ulet
serta cerdeas, sri mulyani sampai Chaerul tanjung yang tidak pernah mau jadi
menteri tetapi terpaksa jadi juga, ada Jokowie, Prabowo, JK , Hatta rajasa, ARB
dll……ada dahlan iskan, dinopattijallal, Mluthfi , Ganjar Pranowo, PakDE karwo,
Teungku erry Nurdin, nusronwahid,komarudinhidayat,sholahudinwahid,yakoboetama,gunawanmuhamad,yusrililzamahendra,hamdanzoelva,haritanoe,rusdikirana,jonankeretaapi,tommysoetomo,Yasin
limpo, sandyagauno,
CTW,RizalRamli,karenagussetyawan,Gitawiryawan,irmangusman,abarahamsamad,jbsp,frangkywellirang,idrissikumbang,budisusilosupandji,Taufanekonugrohorotorasiko,hilmanrisan,shelbyinsansaleh,aher,risma,ridwankamil,putrapetir,akbartanjung,agunglaksono,
SBY,rormobenny,romomagnis,romomudji,
Habibie,saidagilsiraj,abahsangadiah,trimumpuni,nurpamudji,marwanbatubara,bagusatrianto,chudrisitoempul,hamdionnizar,anismatta,fahrihamzah,zulkiflimansyah,rizkireksanugraha,wawantmg,pratomocantrik,sultanhamengkubowonoX,akmaludinnoor,sule,najwashihab,iwanfals,ratnasarumpaet,jumhurhidayat,jokosuyanto,yurizagloel,elangrumahsederhanabogor,ariefwicaksono,suryapaloh,wirantojendral,
gustipambayun,arifinpanigoro,anthonisalim,bambangdjarum,jamesriady,sarwonokusumaatmadja,
hariadidharmawan,pauluswirotomo,ahok,dipoalam, harimansiregar, dll. Ini saya
jika ditulis terus tidak akan habis habis nama nama itu karena sedemikian banyaknya
orang hebat. Itu belum mencakup didunia usaha, budaya, perguruan tinggi ,ulama dllnya. Ratusan ribunama bahkan jutaan nama
lagi yang belum masuk, masih banyak sekali..sangat banyak orang hebat
diindonesia.
Sekali lagi orang Indonesia yang hebat banyaknya luar biasa.
Kenapa belum bisa mengangkat negeri ini menjadi no satu makmur dan adil serta
sejahtera bangsanya.?...
Yang paling sederhana jawabannya orang hebat itu tidak
terkordinasi dalam sebuah orchestra disisi lainnya tidak digerakan kesebuah arah
demi kemajuan bersama dalam gotong royong tetapi kenyataanya saling memotong
dan kanibal.
Berbagai kerusakan yang ada ini juga banyak sekali
dipengaruhi oleh transaksi uang karena kekuasaan dan kepentingannya serta
keserakahan untuk harta dan pemuasan nafsu tetapi diperparah lagi oleh
berkembangnya berbagai sindikat dalam berbagai bidang kehidupan serta bidang
usaha sehingga orientasinya kepada mempertahankan kenikmatan dan kemewahan
serta kekuasaan buka kepada sehat dan berkembangnya perekonomian serta kehidupannya.
Contoh sederhana kereta api relnya disabotase di Banyumas
dan cilacap sampai sekarang masa tidak ketangkep yang mengerjakannya. Hal ini
sama juga dengan ramainya berita seorang caleg didaerah itu yang ketangkep
moneypolitik massif tetapi tidak ditindak sampai tuntas walaupun Koran dan
bawslu jateng mendorongnya , aparat seakan mencari celah supaya lepas, pola
seperti ini jelas pola kerja sindikat dan transaksional. Dan ini karena tidak
ada orientasi kebersamaan secara nasional bangsa ini mau dibawa kemana serta
gotong royong saling mendukung negeri ini mencapai keadilan kemakmuran dan
kesejahteraan serta menjadi Negara kuat.
Menurut saya tantangan terbesar Peminpin indonseia 2014-2019
adalah justru bagaimana walaupun kita multisegalanya tetapi dalam hal menjaga
dan mewujudkan cita cita negeri ini harus dengan kebersamaan dan terkordinasi
menuju cita citanya bukan bongkar pasang atau bumi hanguskan.
Thailand bisa mengalami perpecahan yang cukup dalam tetapi
dititik tertentu tentaranya melakukan ambil alih kekuasaan dan jika radjanya
diam maka proses adu kekuatan itu biasanya dimenangkan tentara lalu pemilihan
umum lagi dan mulai lagi dari nol. Diindonesia ada yang coba ambil alih begitu
jangan salah jika beberapa daerah akan mencoba mewujudkan kemerdekaannya. Walau
bisa jadi tidak sevulgar itu.
Tersanderanya pemerintahan oleh dpr dalam anggaran dan
keuangan saat ini diputus rantainya oleh MK, kedepan dpr tidak lagi bicara
anggaran pemerintahan detail dan tidak boleh lagi menunda pelaksanaan penggunaan
anggaran. Hal ini sebuah revolusi kalaupun dilakukan pada saat senyap. Soalnya
para anggota dpr sibuk di MK ngadu sengketa pileg dan sibuk pilres dan bagi
anggota dpr yang tidak terpilih lagi sudah malas urus dprnya. Masuk tuch
barangnya dalam kontek membuat pemerintah supaya lancar bekerjanya.
Dalam kontek berbangsa dan bernegara di 2014-2019, sungguh
diperlukan berbagai program dan langkah untuk membangkitkan orientasi arah
pembangunan dan menggetarkan jiwa anak anak bangsa, disisi lainnya diperlukan revolusi
senyap model langkah MK diberbagai kebijakan sehingga pemerintahan lebih focus
dan lancar melaksanakan amanahnya tetapi disisi lainnya keberanian model
tentara Thailand diperlukan dilakukan pada beberapa kawasan terbatas sehingga
tertib hukum dan sipil terjadi jika aparat keamanan terlalu lama tidak mampu
mewujudkannya.
Ada referensi yang lama semoga bermanfaat:
Membangun Indonesia sudah pasti bukan 5 tahun tetapi waktu
24 jam setiap harinya akan sangat menentukan. Melanjutkan yang sudah baik
adalah sangat baik dan memperbaiki yang belum baik juha menjadi sangat penting.
Kondisi yang paling sederhana buat lah rakyat dapat memenuhi
kebutuhannya sehari hari , dapat hidup layak serta mewujudkan cita citanya dengan bekerja dan
melakukan transformasi social bagi diri dan keluarganya.
Untuk mensinergykan hal ini dan mewujudkan bangsa Indonesia
sebagai sebuah orchestra maka orang hebat Indonesia yang berumur 30an akhir,
40an,50an dan 60an serta sebagian 70an harus ada wadahnya supaya terjadi dialog
dan diskusi. Hal ini juga harus mewakili kewilayahan Indonesia mulai dari barat
sampai ke timur dari utara sampai ke selatan. Ada anggota cabinet muda yang
prestasinya luar biasa, ada anggota cabinet mature karena usia dan
pengalamannya, ada anggota khusus karena kelebihan kemampuan dan pengalamannya.
Begitu juga kelompok kelompok yang langsung membuat perubahan didorong, apakah
itu memandirikan desa dengan energy, ekonomi, pangan dan pengembangan pola keuangan
desa dimana mana.
Setiap tokoh dan orang diberikan kesempatan untuk
berprestasi dan mewujudkan gagasannya serta langsung melakukan perubahan yang
nyata. Dan yang paling penting suasana diindonesia berubah dari saling memotong
dan kanibal menjadi saling gotong royang dan menumbuhkan.
V.Membangun dari desa dan berbasis keluarga.
Mebangun dari desa ini bukan slogan tetapi memang kebutuhan.
Bagaimana kota tidak akan ruwet kalau panen gagal terus karena padi dimana
wereng, burung dan tikus. Bagaimana desa mau berdagang jika infrastruktur jalan
tidak masuk dan listrik tidak ada untuk produksi dan produktifitas.
Lele dan ayam serta bebek dan telainya juga sayuran serta
buah buahan kalau pasarnya jauh tidak ada kepastian harga. Setiap menanam pasti
keluar uang dan kalau gagal panen berarti merugi besar lalu kalau panen
harganya jatuh.
Kehidupan didesa yang ada sekarang rata rata sudah ratusan
tahun adanya, mereka didasa sekarang sama juga dengan dikota diserbu inflasi,
narkotika dan kerusakan moral.
Kerusakan moral akibat cerita korupsi, money politik dalam
demokrasi dan berbagai rekayasa menjadikan mereka jadi persoalan yang sangat
meluas. Jumlah desa diindonesia bisa sampai 77.000 desa.
Kehidupan didesa cenderung damai dan menghasilkan produk
yang menjadi kebutuhan orang kota. Desa juga merupakan merupakan sumber air
bagi orang desa sehingga kerusakan pada desa bukan hanya akan mendorong orang
masuk kekota saja tetapi berbagai hal yang ada dikota akan menjadi rusak.
Hanya sayangnya orang desa banyak yang tidak sekolah sampai
tinggi, teknologie pengolahan pangan dan penciptaan energy belum banyak masuk
desa sehingga kehidupan dan perdagangan serta usaha didesa belum banyak
berkembang. Akibatnya banyak orang desa menjadi tenaga kerja rumah tangga dikota
sampai keluar negeri.
Kondisi ini membuat alam dan lingkungan didesa dirusak
apakah karena diambil kayunya tanpa sustainability atau didesa menjadi daerah
penggalian tambang, sehingga lingkungan rusak dan merosot.
Jika didesa sudah sehat, berpendidikan dan bisa cukup secara
perekonomian serta mampu menjadi produsen maka kehidupan didesa ini akan
sustainable dan tidak akan terusir dari tanahnya.
Ini cerita warga desa yang terusir:
- Perjalanan dari kota Pekan
Baru menuju Desa Tasik Betung membutuhkan waktu tempuh sekitar 6 jam dengan
mengggunakan mobil. Jarak yang ditempuh sekitar 300 kilometer dan harus melalui
jalan terjal berlumpur hingga berdebu.
Dari 300 kilometer perjalanan hanya separuhnya jalan beraspal. Sisanya jalan
setapak yang merupakan akses truk logging pembawa hasil hutan ke pabrik mereka
di Perawang dan Kerinci.
Sepanjang perjalanan sekitar 80 kilometer yang berada di kawan Hutan Tanaman
Industri (HTI) milik Riau RAPP dan Arara Abadi (APP). Hampir sepanjang
perjalanan juga HTI milik Arara Abadi merupakan bekas terbakar. Tak
mengherankan bila asap menyelimuti kawasan Riau. Asap yang telah membuat Badar
Udara Pekanbaru sempat ditutup beberapa hari berasal dari HTI tersebut.
Bahkan, setelah menempuh perjalanan yang sulit, terjal dan melelahkan, SP
akhirnya tiba di Desa Tasik Betung. Namun rasa capek akibat naik kendaraan yang
jalannya tidak rata tiba-tiba hilang begitu saja. Di sana, puluhan rumah warga
telah rata dengan tanah. Masyarakat ketakutan melihat rumah apalagi berladang
sebagaimana sehari-hari mereka lakukan.
“Rumah kami telah hancur pak. Kami tidak tahu harus tinggal dimana lagi,” ujar
Nurlela salah satu korban yang rumahnya diruntuhkan oleh aparat TNI dan Brimob
di KM 78, Desa Tasik Betung.
Wajah Nurlela tampak kelelahan menggendong anaknya yang masih berusia 1 tahun.
Dia bersama tetangganya tak kuasa melihat rumah beserta barang-barang mereka
dihancurkan dengan menggunakan beck hoe milik PT Arara Abadi.
Warga hanya bisa menangisi perbuatan aparat Negara itu ke masyarakat miskin.
Padahal, lahan warga hanya 1-2 hektar dan itupun digunakan bercocok tanam.
Lahan itu ada yang dibeli dan ada pula yang disewa dari warga setempat.
Kini, ratusan bahkan kepala keluarga di Desa Tasik Betung dan Desa Tasik Sere
tak bisa ke ladang akibat tekanan oknum aparat Negara. Mereka kini terisolir
dan masyarakat bertekad akan mempertahankan lahannya di desa itu.
“Kami tak akan pernah muncur dari tanah kami sekalipun harus berhadapan dengan
senjata TNI dan Brimob. Lahan ini kawasan desa sehingga tidak boleh seenaknya
aparat mengusir masyarakat,” timpal korban yang rumahnya dibakar oknum aparat
TNI pada 8 Maret 2014 lalu.
Sejumlah rumah penduduk di Desa Tasik Betung dibakar dan dirusak oleh
oknum aparat gabungan selama dua pekan terakhir. Aparat gabungan itu terdiri
dari oknum TNI, Brimob, Preman yang diduga kuat oleh masyarakat setempat
membekingi salah satu pemegang izin konsesi Hutan Tanaman Industri (HTI) PT
Arara Abadi yang merupakan group usaha Asia Pulp and Paper (APP)
Suasana di sana semakin mencekam pasca-pembakaran dan pengrusakan rumah oleh
oknum aparat TNI. Puluhan aparat TNI dengan senjata lengkap terus berpatroli
untuk menakut-nakuti warga desa agar tersingkir dari tanah mereka.
Masyarakat yang mayoritas sebagai petani takut ke ladang. Bahkan, SP yang
hendak meliput kawasan rumah penduduk yang dirusak oleh oknum aparat TNI dan
Brimob harus seizin RT setempat.
Selama dua pekan warga tidak diperbolehkan masuk perkampungan sekalipun rumah
telah hancur dan peralatan rumah tangga juga dirampas. “Dari jauh kami melihat
barang-barang rumah tangga dirampas oleh aparat TNI dan Polri. Mereka
membawa mobil tentara, polisi dan mobil security PT Arara Abadi,” ujar warga
yang enggan disebutkan namanya.
Selain peralatan rumah tangga seperti ember, cangkul, pisau, piring, cangkir,
mesin dompeng dan lainnya dirampas, ternak warga juga turut diangkut entah
kemana. Sekitar 400 ekor ayam kampung pelihaaan warga dicuri oleh aparat
gabungan tersebut.
Selain merusak rumah, tanaman seperti bibit sawit yang siap jual, padi, cabai,
singkong dan lainnya juga dirusak aparat. “Kami tidak tahu apa maunya aparat
itu. Kalau mereka mau memiliki lahan ini ya ngomong saja sama orang kampung
pemilik tanahnya,” timpal warga lainnya.
Perlindungan Panglima TNI
Warga Desa Tasik Betung meminta perlindungan Panglima TNI Moeldoko intimidasi
bahwannya Pasalnya, sejumlah masyarakat desa itu menahan Kartu Tanda Anggota
(KTA) saat 11 oknum anggota TNI membakar 7 rumah warga pada 8 Maret 2014 lalu.
“Kami meminta perlindungan Panglima TNI atas perlakukan anak buahnya Saat
prajurit TNI yang dipimpin oleh Lettu Infanteri Tarman Sugiyanto ketahuan
membakar rumah, warga langsung menangkapnya. Penahanan KTA itu sebagai jamiman
atas ganti rugi rumah yang dibakar dan membuat pernyataan,” ujar Pandi saat
ditemui SP di Kilometer 75, Desa Tasik Betung, Selasa (25/3).
Oknum anggota TNI tersebut sempat disandera olah warga setempat. Setelah
anggota TNI itu membuat pernyataan dan berjanji akan membayar ganti rugi atas 7
unit rumah yang dibakar sebesar Rp 190 juta selanjutnya diperbolehkan pulang.
Sebagai jaminan KTA atas nama Lettu Tarman Sugiyanto itu diinterogasi warga
setempat.
Namun, dua pekan setelah pembakaran rumah warga, janji membayar ganti rugi
tidak ditepati. Bahkan, pendatang yang datang ke lokasi itu yang mengaku dari
Komnas HAM akan membawa kasus itu ke Jakarta.
“Kami sulit mempercayai orang datang ke sini. Semuanya penipu. Katanya mau
membantu penderitaan warga namun sampai sekarang tak ada realisasi,” timpal
warga lainnya yang enggan disebutkan namanya.
Warga Tasik Betung meminta Panglima TNI Jenderal Muldoko dan jenderal Polisi
Sutarman segera menarik seluruh pasukannya dari Desa Tasik Betung dan PT Arara
Abadi karena telah membuat warga menderita dan ketakutan. Petinggi militer dan
Polri itu juga diminta menindak tegas anak buahnya yang semena-mena menindas
dan merampas barang-barang rakyat kecil.
“Desa kami telah berubah dan mengerikan. Belum pernah ada wartawan ke sini
untuk memberitakan penderitaan kami. Warga sudah sebulan ketakutan dan tidak
bisa ke ladang. Kalau tidak ke ladang kami mau makan apa. Kami bukan teroris
kenapa warga di sini diperlakukan seperti itu. Apa hanya perusahaan pemegang
izin konsesi HTI yang dibela aparat. Kami di sini hanya bertani kenapa aparat
terus menekan kami?” katanya. [H-14/N-6]
- Dampak ekspansi tambang masih terus merugikan keberadaan
masyarakat adat yang hidup di sekitar wilayah pertambangan. Dalam sebuah
laporan yang disusun oleh Shelley Marshall, Samantha Balaton-Chrimes dan Omar
Pidani menyoroti kasus penguasaan wilayah adat Suku Sawai dan Tobelo Dalam di
Maluku Utara oleh PT Weda Bay Nickel. Laporan ini menyebutkan, bahwa hingga
saat ini warga dari kedua suku tersebut belum diberikan hak atas konsultasi
atau hak atas persetujuan penggunaan lahan terlebih dahulu secara
sungguh-sungguh, tanpa paksaan dan disertai penyediaan informasi yang cukup (free, prior, informed, consent)
sebagaimana diwajibkan dalam standar Hak Asasi Manusia internasional dan
standar IFC.
- Izin konsesi PT Weda Bay Nickel ini menurut keterangan dari
Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) telah merampas tanah 154 Kepala
Keluarga Suku Sawai yang berada di dekat wilayah pertambangan. Akibatnya, etnis
Sawai kini kehilangan akses pada lahan yang telah dibudidayakan secara turun
temurun tersebut. Suku Sawai juga kehilangan akses terhadap lahan, hutan dan
kehilangan mata pencaharian mereka.
- Proyek yang merupakan bagian dari Bank Dunia ini bernilai
sekitar 500 juta dollar Amerika Serikat. Kandungan nikel yang terdapat di perut
bumi di wilayah ini diperkirakan mencapai 7 juta ton dan akan bisa dieksplorasi
selama 50 tahun. Selain kandungan tersebut, wilayah ini juga masih menyimpan
sekitar 500 juta ton.
- Setidaknya lima komunitas masyarakat pesisir yang terpaksa
kehilangan mata pencaharian mereka akibat hilangnya tanah mereka, tiga
diantaranya berada langsung di wilayah konsesi: Lelilef Woebulen, Lelilef Sawai
dan Gemaf. Masing-masing desa tersebut dihuni sekitar 300 kepala keluarga.
Mereka tinggal tidak jauh dari pantai, dan bertani di hutan di sekitar rumah
mereka. Jika pertambangan berjalan, maka desa-desa inilah yang akan terkena
dampak lingkungan pertamakalinya akibat limbah pertambangan.
- Kendati PT Weda Bay Nickel tidak memaksa mereka pindah, namun
komunitas ini terkena dampak langsung operasi tambang di wilayah mereka.
Masyarakat terpaksa melepaskan lahan mereka akibat tekanan yang begitu kuat
dari pihak perusahaan dan pemerintah setempat. Berdasar prinsip Free, Prior, Informed, Consent
sejumlah pelanggaran ditemukan dalam penguasaan lahan masyarakat ini.
- Penguatan Perlawanan Pada Konflik Pasir besi kulon Progo Yogyakarta
Hadirnya beragam aktivis, baik dari gerakan mahasiswa maupun sosial, membuat
sesi tanya jawab sedikit berbeda dibanding sebelumnya. Terdapat peserta yang
berbagi pengalaman akan sebuah keanehan ketika mendampingi petani di wilayah
Sumatera. Biasanya, para petani sangat tahan dengan kekerasan, namun lemah
terhadap ekonomi. Ada banyak kasus dimana petani berhasil merebut lahannya
meski diintimidasi. Namun setelah direbut, para petani tidak tahu akan berbuat
apa terhadap lahan yang ada. Keterdesakan ekonomi lalu membuat surat
kepemilikan lahan beralih pada bank. Bank kemudian menjual surat tanah tersebut
pada pihak yang dulunya dikalahkan petani. Artinya, ketiadaan rencana pasca
merebut lahan akan membuat kemenangan petani bersifat sementara.
- Hal menarik terakhir adalah ketika Widodo menggugat
akademisi, terutama mahasiswa, yang melakukan penelitian di pesisir. Menurut
Widodo, "... Aku kira, kalian yang meneliti di sini untuk apa..!? Pernah
gak terpikir, setelah penelitian ini, yang dulu aku teliti itu nasibnya
bagaimana ya..!? Pernah gak berkumpul, kemudian menyatakan: kami peneliti di
Kulon Progo, menolak penambangan pasir besi..!? Coba, sekarang saya ingin
mendengarnya.. Entah sudah berapa mahasiswa yang kami wisuda..".
- Pertanyaan retoris Widodo mendinamisasi peserta
diskusi. Atas jawaban yang diminta Widodo, peserta diskusi yang mayoritas
akademisi coba menjelaskan arti penting mengangkat isu tambang di pesisir Kulon
Progo menjadi sebuah kajian riset. Aktivitas penelitian memiliki corak gerakan
yang berbeda dengan yang biasa dan diharapkan petani. Jika petani PPLP selama
ini menggunakan aksi fisik, maka yang dilakukan akademisi adalah mencoba
memahami kondisi intrinsik masyarakat untuk disebarkan ke berbagai pihak. Jika
yang diharapkan oleh petani PPLP adalah tekanan langsung kepada pendukung
penambangan, maka akademisi memiliki peran sebagai penyedia argumen guna
menekan pihak yang dimaksud petani PPLP. Walau bagaimanapun, antara petani dan
scholar activist memiliki satu kesamaan dan perbedaan. Keduanya sama-sama
memiliki tujuan penyejahteraan rakyat, namun berbeda dalam hal jalan yang
ditempuh.
- Pada akhirnya, harus disadari bahwa perjuangan petani
PPLP dalam membatalkan rencana penambangan pasir besi di pesisir Kabupaten
Kulon Progo masih panjang dan semakin berat. Meski demikian, para aktivis
gerakan maupun scholar activist memiliki energi besar yang bisa digunakan guna
mendukung perjuangan tersebut.
- Metrotvnews.com, Jakarta: Sebagian besar
masyarakat adat di seluruh Indonesia menilai negara sering kali abai terhadap
eksistensi mereka di wilayah hukum adat. Negara hanya hadir dalam bentuk aparat
yang siap siaga mengusir warga dari kampung halamannya.
Kepala Adat Desa Jamu, Kabupaten Sumbawa, Datuk Pekasa, Edi Kuswanto mengaku
kampungnya sering kali mendapat aksi pengusiran dari pihak negara. Dia menuding
negara yang diwakili Dinas Kehutanan Provinsi NTB menjadi kaki tangan
perusahaan untuk mengusir mereka dari wilayah adat yang diwarisi dari leluhur
mereka.
"Pada 2011, pihak kehutanan provinsi menginstruksi dalam 1 minggu harus
mengosongkan tempat ini (Desa Jamu) karena kalian (kami) menempati rumah di
atas emas," keluh Datuk Pekasa di Kantor Komnas HAM, Jalan Latuharhary,
Menteng, Jakarta, Selasa, (20/5/2014).
Atas upaya perampasan oleh negara melalui aparat, Datuk Pekasa tidak sanggup
mengakui negara ini telah merdeka, kendati sudah berusia 68 tahun. "Apa
itu kata merdeka? Kami tidak mengenal," ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Kasus Desa Jamu menjadi salah satu upaya menghilangkan eksistensi masyarakat
adat beserta hak-haknya dengan mengalihkan lahan adat menjadi lahan pemenuhan
kepentingan pemilik modal.
Menyikapi hal itu, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) meluncurkan
program penyelidikan secara sistematis dan transparan terhadap masalah HAM
masyarakat adat. Komnas HAM menamakannya dengan Inkuiri Nasional.
Menurut anggota Komnas HAM Sandrayati Moniaga, Inkuiri Nasional menjadi salah
satu terobosan untuk mewadahi keluhan masyarakat adat yang hak-hak mereka
dirampas oleh negara.
Sandra menambahkan dalam Inkuiri bahwa pihaknya melibatkan masyarakat untuk
menyampaikan permasalahan pola-pola pelanggaran HAM yang sedang dihadapi. Salah
satunya melalui public hearing di tujuh wilayah di seluruh Indonesia selama
sembilan bulan ke depan. "Bukan hanya mengangkat kasus, melainkan juga
mencari penyelesaiannya," kata Sandra menjelaskan.
Sandra menegaskan upaya Inkuiri Nasional yang baru pertama kali dilaksanakan
ini tidak hanya sekadar rekomendasi atas temuan dari lapangan, tapi diarahkan
untuk memicu perubahan kebijakan terhadap hak-hak masyarakat adat bukan ke meja
hijau.
Sebelumnya, Mahkamah Konstitusi melalui keputusan MK No 35/PUU-X/2012 telah
memberikan jaminan tentang hak masyarakat hukum adat. Salah satu mantan hakim
MK yang ikut merumuskan keputusan MK 35, mengaku negara harus menjamin hak-hak
masyarakat adat. Terutama kawasan hutan adat yang selama ini dianggap sebagai
hutan negara.
"Ada hutan yang langsung dikuasai oleh negara. Ada yang tidak langsung
dikuasai oleh negara, tapi dikuasai oleh masyarakat adat," terang Ahmad
Sodiki dalam kesempatan yang sama.
Desa perlu punya peta potensi dan hal permasalahannya yang
kritis sehingga arah perbaikannya dapat focus. Contoh kasus diatas
memperlihatkan bahwa didesa yang jauh dari ibukota bisa terjadi berbagai
masalah yang membahayakan para pihak.
Kekacauan didesa sungguh akan membahayakan keluarga yang ada
disana. Salah satu buktinya adalah mengalirnya jutaan tkw keberbagai Negara
sebagai bukti bahwa warga desa belum mampu memenuhi kebutuhannya dari hasil
yang bisa dikelola didesanya. Begitu juga tingginya urbanisasi kekota adalah bukti kesulitan yang terjadi
didesa padahal jika desa sejahtera bebrbagai persoalan dikota akan selesai
dengan sendirinya.
Keluarga keluarga didesa harus dijaga supaya sehat dan bisa
berkembang pendidikan, kesehatannya terjaga dan perekonomiannya.
Berbagai program mandiri secara bertahap sebaiknya
masuk ke desa untuk menjadikan desa maju
dan tempat yang nyaman untuk ditinggal dan berusaha.
Dengan pola pembangunan yang terintegrasi secara strategic
dari desa ke kota dan propinsi serta antar propinsi maka pembangunan menjadi
lebih tepat guna serta langsung menukik memenuhi kebutuhan warga masyarakat.
VI. Pentutup.
Memandang Indonesia saat ini sebaiknya dari sudut bahwa Indonesia
sedang melaju cepat pertumbuhan ekonominya. Dalam 10 tahun melesat dari
berpendapatan 1000usd / perkapitanya saat ini telah menjadi 4000an usd/ kapita .
artinya ini bisa meningkat lagi dalam 5 tahun mendatang lagi. Hanya diingatkan
masalahnya kesenjangan meningkat , harga harga mahal kebutuhan pokok bagi
sebagian sebagian besar masyakat, subsidi BBn 30% apbnnya , korupsi masih
tinggi dan luas serta beberapa hal terlihat nyata membuat harga mahal, apakah
itu sislognas yang masih berkembang atau sindikat yang menjadikan harga mahal. Disisi
lainnya makin meningkatnya gesekan diantara sesamanya apakah karena sistim
politik atau ikatan kebersamaan sebagai bangsa makin melonggar sehingga
cenderung sa Maunya.
Problem Indonesia saat ini adalah problem Negara yang mau
berhasil atau makmur, apakah makmur dengan rakyatnya atau kaya tetapi tetap
jadi koeli bangsa lainnya. Atau tidak jadi makmur karena terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan sehingga mencair kembali. Disini diperlukan kebersamaan yang focus
dan kepemimpinan yang tegas mewujudkan cita cita bangsa ini.
Jika menuju makmur pasti kejadiannya berebut kue dan
menghalalkan cara sera melakukan pemalakan atau korupsi yang diiringi dengan
kerusakan moral karena nafsu serakah, nafsu libido diri dan kekuasaan serta
harta. Ini biasa.
Pengalaman Negara yang akan maju kerusakannya akibat,
ketidak adilan serta kesenjangan social. Cobtoh ini dapat kita lihat pada
Indonesia sebelum Reformasi 1998 yang ketika itu akan tinggal landas.
Philiipina di Era Marcos atau Thailand
dan Malaysia saat ini. Negara Negara ini sejatinya sudah akan menjadi Negara
maju tetapi kepeleset ditikungan akhir. Hanya korea dan china yang berhasil.
Taiwan juga tidak begitu cepat lagi
pertumbuhannya karena Tiongkok menentang kebijakan 2 China.
Pengalaman Negara lain itu maka konsolidasi didalam negeri
sangat penting juga menjaga agar Negara kawasan tidak takut akan kemajuan
Indonesia juga sangat menentukan.
Jika dilihat dari Jakarta konflik konflik diberbagai daerah
atas perkembangan kesempatan berusaha itu tidak begiitu terasa lain ketika kita
melihatnya langsung di Riau akibat persoalan itu bisa 40 ribu keluarga terusir
begitu juga pada konflik pasir besi yang sejatinya terjadi bukan hanya di Yogyakarta
tetapi juga daerah selatan Jawa Timur dan Jawa Barat. Begitu juga berbagai
konflik termasuk di Nusatenggara barat, Sulawesi, Kalimantan dan Papua serta
Sumatera. Ini persoalan nyata dan harus ada solusi semua beruntung dan bisa
hidup berdampingan secara damai. Soal dalam hidup ada transformasi social itu
soal yang harus dilakukan bersama sama supaya tingkat keberhasilannya tinggi.
Begitu juga didalam kota ketika kota menjadi Metropolitan
dan megapolitan maka orang yang belum beruntung supaya ditata juga dengan
tepat, jangan dibiarkan di diabawah jembatan dan pinggiran rel kereta api
sampai bertahun tahun…..kota harus ramah terhadap masyarakatnya.
Oleh karenanya persoalan jutaan masyarakat harus menjadi
lebih produktif serta menghasilkan dibidangnya masing masing menjadi penting
tetapi disisi lainnya , anggaran Negara untuk kesejahteraan dan menurunkan
subsidi serta menurunkan harga menjadi sangat mendesak.
Dimana mana kalau subsidi BBM diturnkan artinya menaikan
harga bahan poko dan harga lainnya. Walaupun ada yang berpendapat semua harga
mala tidak apa tetapi yang penting rakyatnya mampu beli. Kondisi ini bisa benar
jika ongkos produksi pabrik pabrik kita dan distribusi serta ongkos lainnya
masih bersaing dengan Negara disekeliling Indonesia dan Indonesia masih competitive,
jika tidak maka dititik tertentu industrinya akan mati atau berpindah. Boleh
juga masuk ke Industri yang lebih tinggi dan industry sebelumnya digeser ke
wilayah Indonesia lainnya supaya terjadi pemerataan pembangunan tetapi jika
dalam jangka pendek berubah rubah dan penuh ketidakpastian sulit akan
terwwujudnya.
Semoga dirasakan sekali kenapa pembangunan didesa dan daerah
tertinggal perlu dicari alternative langsung menuju hasil pembangunan yang
menjadikannya mandiri serta diperlukan
berbagai kelompok dan usia bergerak sekaligus. Semua ini alasannya jika Indonesia
mempersiapkan dirinya menjadi Negara maju kita bangsa Indonesia butuh sangat
banyak anak bangsanya untuk melakukan hal ini bersama sama dan dilakukan pasti
dalam jangka panjang.
Konflik dilapangan soal mencegah bangkitnya industry baja
terlihat sederhana karena lawannya hanya petani dan aktifist, padahal dunia
telah membuktikan bahwa jerman dan korea selatan industry bajanya luar biasa
berhasil maka negaranya menjadi Negara maju, tolong dicamkan ini.
Konflik dilapangan soal tambang dan angkutannya juga sama
apakah itu akan menghambat perkembangan energy nasional atau merusak strategy
substitusi impor bahan baku dan barang modal sehingga Indonesia tetapi menjadi
Importir dan hanya penjual bahan baku atau perakit saja karena punya buruh
murah dan tidak peka lingkungan hidup. Kita harus melakukan transformasi Indonesia
ketingkat yang lebih tinggi lagi.
Hal ini juga terlihat nyata pada soal energy BBM , saat Indonesia
tidak lagi memacu pencarian bahan bakar minyak secara massive karena
keberadaannya dilaut dalam, soal perijinan dan prosesnya, soal kapal pengebornya dll, hasilnya nyata subsidi BBM
nya 30% dari apbnnya. Bagaimana dengan bahan bakar alternative, walau penting
masih butuh waktu dan modal juga teknolofie serta kesadaran dan kebijakan
pemerintah yang konsisten.
Begitu juga sangat strategisnya maritime Indonesia, Jika kita sadar bahwa ada 11
sektor ekonomi kelautan yang merupakan Sumber Daya Alam dan jasa-jasa bisnis
dibidang Maritim yang jika kita daya gunakan bisa membawa Negara kita yang
terpuruk ini untuk bangkit dan menguasai perekonomian dunia, sektor tersebut
antara lain:
(1) Sektor Perhubungan Laut
(2) Sektor Industri dan Jasa Maritim
(3) Sektor Pariwisata Bahari
(4) Sektor Industri Bioteknologi Kelautan,
(5) Sektor Pertambangan dan Energi,
(6) Sektor Industri Pengolahan Hasil perikanan,
(7) Sektor Sumberdaya wilayah pulau-pulau
kecil,
(8) Sektor Perikanan Tangkap,
(9) Sektor Perikanan Budidaya
(10)Hutan Mangrove
(11)SDAnon-konvensional.
Jika kita mampu mendayagunakan potensi ekonomi kelautan ini secara produktif
dan optimal diperkirakan total nilai ekonomi dari kesebelas sektor tersebut
mencapai USD1,2 triliun/ tahun, sekitar 1,2 kali PDB dan 9 kali APBN tahun
2013, dan membuka lapangan kerja baru untuk 40 juta orang.
Bisa dibayangkan jika sektor maritim dioptimalkan dan dijadikan maskot
perekonomian Indonesia, Negara kita tidak perlu lagi mengekspor Tenaga Kerja ke
luar negeri, tetapi anak bangsa dan generasi penerus bangsa ini bisa menikmati
kemakmuran dinegerinya sendiri.
Sejatinya
bukan hanya yang tertulis disitu saja dengan tumbuhnya industry dikemaritiman
termasuk galangan kapal dan militer maka lebih banyak lagi manfaat dan
kegunaannya menuju kemandirian Indonesia.
Demikian
begitu strategisnya waktu 2014-2019 ini, kita tidak boleh membuang waktu dan
kesempatan karena harus menciptakan ruang dan waktu untuk membangun momentum
pertumbuhan dan gotong royongnya bangsa Indonesia.
Ditambah
dengan majunya industry Pariwisata yang sehat maka semoga dalam 5 tahun kedepan
pendapatan perkapita Indonesia bisa sampai 8000an dollar dan kesenjangannya
menipis serta harga harga terjangkau disamping Indonesia makin competitive serta
berkembang industrinya. Supaya rakyat Indonesia makin tertib dan bersama sama
melakukan proses transformasi social dengan menyenangkan karena menuju makmur.
Agus
Muldya Natakusumah
Indosolution.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H