Mohon tunggu...
Agus Muldya
Agus Muldya Mohon Tunggu... -

Aktivis, Pegiat Resolusi Konflik, Konsultan Penjaga Reputasi & Perusahaan...

Selanjutnya

Tutup

Money

2014-2019 Waktu yang Strategis Jangan Disia-Siakan

26 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

sekitar 500 juta ton.


  • Setidaknya lima komunitas masyarakat pesisir yang terpaksa

    kehilangan mata pencaharian mereka akibat hilangnya tanah mereka, tiga

    diantaranya berada langsung di wilayah konsesi: Lelilef Woebulen, Lelilef Sawai

    dan Gemaf. Masing-masing desa tersebut dihuni sekitar 300 kepala keluarga.

    Mereka tinggal tidak jauh dari pantai, dan bertani di hutan di sekitar rumah

    mereka. Jika pertambangan berjalan, maka desa-desa inilah yang akan terkena

    dampak lingkungan pertamakalinya akibat limbah pertambangan.


  • Kendati PT Weda Bay Nickel tidak memaksa mereka pindah, namun

    komunitas ini terkena dampak langsung operasi tambang di wilayah mereka.

    Masyarakat terpaksa melepaskan lahan mereka akibat tekanan yang begitu kuat

    dari pihak perusahaan dan pemerintah setempat. Berdasar prinsip Free, Prior, Informed, Consent

    sejumlah pelanggaran ditemukan dalam penguasaan lahan masyarakat ini.


  • Penguatan Perlawanan Pada Konflik Pasir besi kulon Progo Yogyakarta

    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Money Selengkapnya
    Lihat Money Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun