untuk memberitakan penderitaan kami. Warga sudah sebulan ketakutan dan tidak
bisa ke ladang. Kalau tidak ke ladang kami mau makan apa. Kami bukan teroris
kenapa warga di sini diperlakukan seperti itu. Apa hanya perusahaan pemegang
izin konsesi HTI yang dibela aparat. Kami di sini hanya bertani kenapa aparat
terus menekan kami?” katanya. [H-14/N-6]
- Dampak ekspansi tambang masih terus merugikan keberadaan
masyarakat adat yang hidup di sekitar wilayah pertambangan. Dalam sebuah
laporan yang disusun oleh Shelley Marshall, Samantha Balaton-Chrimes dan Omar
Pidani menyoroti kasus penguasaan wilayah adat Suku Sawai dan Tobelo Dalam di
Maluku Utara oleh PT Weda Bay Nickel. Laporan ini menyebutkan, bahwa hingga
saat ini warga dari kedua suku tersebut belum diberikan hak atas konsultasi
atau hak atas persetujuan penggunaan lahan terlebih dahulu secara
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!