oknum aparat TNI. Puluhan aparat TNI dengan senjata lengkap terus berpatroli
untuk menakut-nakuti warga desa agar tersingkir dari tanah mereka.
Masyarakat yang mayoritas sebagai petani takut ke ladang. Bahkan, SP yang
hendak meliput kawasan rumah penduduk yang dirusak oleh oknum aparat TNI dan
Brimob harus seizin RT setempat.
Selama dua pekan warga tidak diperbolehkan masuk perkampungan sekalipun rumah
telah hancur dan peralatan rumah tangga juga dirampas. “Dari jauh kami melihat
barang-barang rumah tangga dirampas oleh aparat TNI dan Polri. Mereka
membawa mobil tentara, polisi dan mobil security PT Arara Abadi,” ujar warga
yang enggan disebutkan namanya.
Selain peralatan rumah tangga seperti ember, cangkul, pisau, piring, cangkir,