“Rumah kami telah hancur pak. Kami tidak tahu harus tinggal dimana lagi,” ujar
Nurlela salah satu korban yang rumahnya diruntuhkan oleh aparat TNI dan Brimob
di KM 78, Desa Tasik Betung.
Wajah Nurlela tampak kelelahan menggendong anaknya yang masih berusia 1 tahun.
Dia bersama tetangganya tak kuasa melihat rumah beserta barang-barang mereka
dihancurkan dengan menggunakan beck hoe milik PT Arara Abadi.
Warga hanya bisa menangisi perbuatan aparat Negara itu ke masyarakat miskin.
Padahal, lahan warga hanya 1-2 hektar dan itupun digunakan bercocok tanam.
Lahan itu ada yang dibeli dan ada pula yang disewa dari warga setempat.
Kini, ratusan bahkan kepala keluarga di Desa Tasik Betung dan Desa Tasik Sere
tak bisa ke ladang akibat tekanan oknum aparat Negara. Mereka kini terisolir