Mohon tunggu...
Agus Muldya
Agus Muldya Mohon Tunggu... -

Aktivis, Pegiat Resolusi Konflik, Konsultan Penjaga Reputasi & Perusahaan...

Selanjutnya

Tutup

Money

2014-2019 Waktu yang Strategis Jangan Disia-Siakan

26 Mei 2014   01:38 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:07 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Rumah kami telah hancur pak. Kami tidak tahu harus tinggal dimana lagi,” ujar

Nurlela salah satu korban yang rumahnya diruntuhkan oleh aparat TNI dan Brimob

di KM 78, Desa Tasik Betung.

Wajah Nurlela tampak kelelahan menggendong anaknya yang masih berusia 1 tahun.

Dia bersama tetangganya tak kuasa melihat rumah beserta barang-barang mereka

dihancurkan dengan menggunakan beck hoe milik PT Arara Abadi.

Warga hanya bisa menangisi perbuatan aparat Negara itu ke masyarakat miskin.

Padahal, lahan warga hanya 1-2 hektar dan itupun digunakan bercocok tanam.

Lahan itu ada yang dibeli dan ada pula yang disewa dari warga setempat.

Kini, ratusan bahkan kepala keluarga di Desa Tasik Betung dan Desa Tasik Sere

tak bisa ke ladang akibat tekanan oknum aparat Negara. Mereka kini terisolir

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun