HARIS : Asal kau berjanji tidak akan menggunakan lingerie merah itu lagi saat bersamaku.
BELINDA MENATAP AKU SEBENTAR, TAPI AKU PURA-PURA TIDAK MENGERTI.
BELINDA : Baiklah.
AKU TERSENYUM PADA BELINDA.
HARIS : Bagaimana kalau kita makan malam di luar?
AKU : Ide bagus.
BELINDA: Kalau begitu bersiap-siaplah kalian. Haris, kau yang menyetir. Dan kau sayang, bersiap-siaplah jadi suamiku.
BELINDA KELUAR, AKU DAN HARIS SALING MENATAP, AKU PUN SEGERA BANGKIT MENGEJAR, HARIS MENGINJAK PAPAN CATUR DAN MELEMPARKAN DENGAN KESALNYA, SERTA MENGHANCURKAN SEISI RUANGAN, BANTAL DAN GULING PUN DIROBEKNYA SEHINGGA BUSA MENYEBAR KEMANA-MANA.
HARIS TERDIAM MENATAP KE SATU TITIK, DIA TIBA-TIBA TERSENYUM KE ARAH YANG DILIHATNYA, MAKIN LAMA SENYUMNYA MAKIN MENGEMBANG.
DUA
MALAM, DI KAMAR YANG SAMA, MASIH BERANTAKAN DENGAN BERANEKA RAGAM PAKAIAN CELANA DALAM & BRA YANG BERBEDA.