BELINDA : Siapapun tahu kalau aku kekasihnya.
AKU: Maafkan aku!
BELINDA: Kau tak pernah salah, justru aku yang salah karena berani menyakitimu.
AKU: Kita memang harus berani.
BELINDA MENATAP TAJAM AKU, LALU BELINDA MENCIUM AKU DAN MELEPASKANNYA.
BELINDA: Aku tidak melacurkan diri pada Haris, karena aku tahu ceritanya sayang, (JEDA) tunggulah di kamar ini sampai kuliah kita selesai, lalu biarkan aku pergi mencari nasibku.
BELINDA MEMELUK ERAT AKU, KEDUANYA MENANGIS SEKETIKA, LALU BELINDA KELUAR. AKU TERDIAM CUKUP LAMA.
TERDENGAR SUARA HARIS DARI LUAR, AKU TERPERANJAT MENDENGARNYA.
HARIS: (BERTERIAK KERAS) Belinda! Sebesar apapun cintanya kepadamu, tidak akan bisa mengalahkan hasratku kepadamu Bel, kau harus tahu itu Bel. Aku tidak pernah peduli anggapan semua orang tentangmu, masa bodoh mereka mengatakan kau pelacur, menurutku wajar ketika setiap wanita cantik sepertimu akan takut kecantikannya tidak akan abadi, akan takut kemolekan tubuhmu tidak terpelihara, jadi syah saja menurutku kau mencari uang pada siapapun, termasuk pada para maling sekalipun, karena kau lebih cerdas ketimbang mereka yang mengaku bahwa dirinya pelacur, kau punya kesempatan Bel.
AKU: (BERTERIAK) Kesempatanmu sudah hilang Haris, karena dia tidak pernah mencintaimu.
HARIS : (BERTERIAK KERAS) Tidak.