Di depan sana ada suara seseorang. Itu Pak Agus yang sedang berbicara.
Aku mengendap menyusuri lorong yang berliku.
Dan mengintip.
Pak Agus sedang berbicara dengan anjingnya yang sudah mati.
Bagus. Anjingnya tidak bisa menyerangku.
Aku melangkah maju dengan pisau di tangan.
Pak Agus terkejut dan berteriak.
Dia lari ketakutan.
Aku mengejar.
Pak Agus terus berlari sambil berteriak-teriak.
Tak ada yang mendengar.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!