Mungkin kalau kubawa tidur saja, besok bisa membaik.
Aku berbaring dengan terengah-engah.
Napasku terasa panas. Pandanganku berputar-putar.
Ini pasti demam tinggi.
Rasanya ingin sekali merengek pada Mama.
Ingin sekali.
Kalau ada Mama, pasti Mama sudah sibuk melakukan segala sesuatu yang bisa membuatku nyaman. Mengganti bajuku dan membuatkan minuman hangat.
Papa juga pasti sudah langsung menyiapkan mobil untuk membawaku ke dokter. Â Kalau perlu Papa akan menggendongku dari kamar sampai ke mobil.
Air mataku kembali mengalir.
Ini semua gara-gara si Agus biadab itu.
Dengan seenaknya merampas nyawa keluargaku sebagai pengganti nyawa seekor anjing tua.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!