Wah… aku bisa merasakan permukaan batunya yang kasar. Nyata sekali rasanya di telapak tanganku.
Apa ini sudah di dalam lucid dream ?
Kulihat sekelilingku.
Ini halaman belakang rumah lamaku di Jakarta.
Mama muncul dari dalam rumah membawa sepiring kue dan minuman. Papa menggendong Ami tinggi-tinggi di atas kepalanya. Ami menjerit-jerit kegirangan.
Dadaku terasa sesak. Mataku menghangat.
Mereka….. ada……?
Aku  berdiri hendak menghampiri mereka.
Tanah dibawahku bergoyang keras.
Â
Aku terbangun.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!