Mohon tunggu...
Yudhistira Mahasena
Yudhistira Mahasena Mohon Tunggu... Freelancer - Desainer Grafis

Ini akun kedua saya. Calon pegiat industri kreatif yang candu terhadap K-pop (kebanyakan girl group) dan Tekken.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

A Musical Revolution 2 (Bagian 4)

2 April 2024   00:15 Diperbarui: 2 April 2024   14:50 465
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

(musik: Megara - "11:11")

Pertarungan antara Eunchae dan Sakura berlangsung sengit. Bak di serial Tekken, Eunchae kewalahan dengan serangan-serangan Sakura yang kuat dan sakit. Untungnya dia menang dengan satu kombo counter hit, dan dia dapat membawa Sakura ke arah dinding. Satu Gatling Rush di wajah Sakura dan dia langsung pingsan.

Kini saatnya interogasi.

"Sakura, you better tell us the truth. What caused you to do this?" kata Gaon.

"I... I didn't mean to do it. I was brainwashed by Rony Parulian. It all started on Sunday evening, when I was on my way home from the campus and suddenly a giant truck hit me and I died. I didn't know what happened, but someone reanimated me into what I am now. I hate my cyborg self. I just want to go back to be human..." isak Sakura.

"Sak, makasih udah jujur sama kita. Kita gak nyangka kalo lo, Cindy, dan Kazuha dipaksa jahat. Apalagi gue dulu sama si Rony sekolah bareng waktu SD dan SMP. Gue gak nyangka si Rony bakal sejahat itu sejak pindah ke Asone. Oke, atas permintaan lo, kita akan hidupkan lo kembali sebagai manusia!" kata Gaon.

Sedetik kemudian, Sakura kembali menjadi manusia.

"Do you feel a change?" tanya Gaon.

Sakura tidak percaya.

"Now look in the mirror," Gaon kemudian menyuruh Sakura melihat ke cermin. Tidak ada lagi tulang-belulang sibernetik, yang Sakura lihat di cermin hanyalah seorang gadis cantik berkulit putih lembut dan berwajah cantik. Sakura menyentuh kulitnya sambil tersenyum.

"Lembutnya kulitku..." kata Sakura dalam hati.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun