“Terima kasih paman, sudah menolong kami...”
Jaka Someh menganggukan kepalanya dan tersenyum
“Iya, cantik...sama-sama”.
Setelah itu Jaka Someh membuatkan bubur untuk Dewi Intan, dan meminta Purba Anom untuk menyuapi adiknya itu.
Setelah tiga hari, kesehatan Dewi Intan sudah benar-benar pulih, dia sudah bisa bercengkrama dengan kakaknya, Purba Anom.
Jaka Someh senang bisa melihat kedua kakak beradik itu sudah kembali bersukaria. Dia tersenyum. Hatinya sedikit terobati setelah melihat kedua bocah itu. Perasaan hampa karena kehilangan istri tercinta sedikit terhibur oleh keberadaan anak-anak itu.
Hari itu Jaka Someh mengajak Purba Anom untuk menangkap ikan di sungai yang letaknya tidak jauh dari bangunan tua. Purba Anom merasa gembira mendapat ajakan Jaka Someh. Setelah membuat tombak dari kayu, mereka segera berangkat ke arah sungai. Sedangkan dewi Intan menunggu di dalam bangunan tua.
Di Sungai, Jaka Someh mengajarkan Purba Anom beberapa teknik untuk menombak. Purba Anom senang mendapat pelajaran berburu dari jaka someh.
Jaka Someh dengan mahir menombak beberapa ikan yang berukuran besar. Setelah merasa cukup dengan hasil tangkapan, mereka kembali pulang ke bangunan tua. Di sana mereka membersihkan ikan-ikan hasil tangkapan kemudian memanggangnya dalam perapian.
Hari itu mereka berpesta makan ikan bakar.
Setelah satu minggu, Jaka Someh berniat untuk mengantarkan Purba anom dan adiknya kembali ke rumah mereka, yang berada di wilayah Galuh, Jaka Someh berkata kepada Purba Anom dan Dewi Intan