“Hey Kamu....Kalau kamu mau lewat sini, kamu harus bayar upeti kepada kami...!!!”.
Jaka Someh bertanya kepada orang itu
“Maaf kang, saya tidak tahu kalau ada peraturan seperti itu, berapa saya harus membayar upeti kepada akang?”.
Lelaki itu pun menjawab pertanyaan Jaka Someh
“Kamu bayar dengan semua barang yang kamu miliki, termasuk sapi, dan semua harta benda yang ada di gerobak itu...”
Jaka Someh tertawa mendengar perkataan lelaki itu
“He...he...akang ini bercanda ya...? Tidak bisa kang, kalau saya serahkan gerobak ini, terus kami harus naik apa , lagian ini kan jalan umum...tidak ada peraturannya kalau kami harus membayar...”.
Mendengar Jaka Someh tertawa dan menolak memberikan harta bendanya, mereka tertawa, kemudian membentak jaka Someh
“Ha...ha...dungu, apakah kamu mencari mati...! Apakah kamu tidak tahu dengan siapa kamu berhadapan? Kami adalah anggota gerombolan Ki Jabrik yang kejam dan paling ditakuti di wilayah ini...”
Purba Anom dan dewi Intan bertambah pucat wajahnya. Mereka takut mendengar ancaman anak buah Ki Tapa.
Jaka Someh yang mendengar ancaman mereka, bukannya takut, justru tertawa dan meledek mereka