Jaka Someh menganggukan kepalanya
“Iya, Dewi Intan, Insya Allah...”.
Mendengar Jaka Someh sudah berjanji untuk mengajari ilmu silat, Purba Anom pun berkata
“Iya paman, tidak apa-apa, saya bersedia untuk menjadi petani...”.
Setelah mendengar jawaban mereka, Jaka Someh merasa senang. Sudah tak ragu lagi dia akan mengajak Purba Anom dan Dewi Intan ke bukit Tandus yang dulu pernah di singgahi bersama Dewi Sekar.
Ada rasa penasaran yang cukup besar dalam dirinya untuk mengolah bukit tandus tersebut, agar kembali menjadi bukit yang hijau dan indah. Selain itu, Jaka Someh juga menganggap bahwa bukit tersebut sangat cocok untuk dijadikan tempat latihan Purba Anom dan Dewi Intan.
Setelah menetapkan tempat tujuannya, Jaka Someh segera menjalankan gerobaknya ke arah bukit tandus yang pernah di datanginya bersama Dewi Sekar.
Setelah berjalan berhari-hari, akhirnya mereka sampai di bukit itu. Saat itu hari sudah sore.
Jaka Someh berkata kepada Purba Anom dan dewi Intan
“Nah, disinilah kita akan tinggal, dan berccok tanam, di tempat ini juga paman akan melatih kalian...”
Purba Anom dan Dewi Intan merasa heran dengan ucapan Jaka Someh, Purba Anom bertanya kepada Jaka Someh