"Apartemenmu luar biasa."
"Tidak juga noona, aku hanya mengambil apartemen dengan dua kamar."
"Kau tinggal sendirian disini?"
"Ya, ini apartemen yang kubeli sendiri. Aku punya rumah, tapi cukup jauh dari sini. Kadang aku pulang ke rumah, tapi kalau aku ingin mengerjakan sesuatu, aku akan disini sendirian. Lebih bisa konsentrasi soalnya."
Kyungju berjalan ke arah dapur sementara Valene masih memandang kagum isi apartemen Kyungju. Satu set sofa dan meja kaca (yang Valene sadari, di bawah meja itu merupakan aquarium dan Kyungju memelihara beberapa ikan berwarna-warni yang cantik di dalamnya), lalu ada TV layar lebar yang besar sekali terpasang di dinding, semuanya itu tertata di ruang tamu yang luas, yang lantainya dari kayu yang terlihat bersih mengkilap, dan yang di daerah sofa dan meja dilapisi karpet cokelat berbulu. Valene melangkah masuk ke arah dapur, yang terlihat sederhana namun perabotannya sangat lengkap, semuanya berwarna senada hijau dan cokelat, dan ada lemari es raksasa berwarna hijau disana, tempat sekarang Kyungju sibuk membuka isinya. Bagaimana kamarnya ya, ujar Valene penasaran saat berdiri di depan dua pintu kayu besar, bingung memilih harus membuka yang sebelah mana dulu. Dan ketika Valene sudah bulat hati akan membuka pintu yang di sebelah kanan, Kyungju yang berkaki panjang mendadak menghalangi langkah Valene.
"Aku sudah seminggu tidak disini dan kamarku berantakan noona."
"Aku akan bereskan kalau begitu," ujar Valene sambil lalu, masih berusaha membuka pintunya.
"Tidak tidak, noona boleh lihat lain kali. Lihat yang ini saja."
Kyungju memegang bahu Valene dan mengarahkannya ke pintu di sebelahnya, dan membukakan pintunya untuk Valene. Begitu pintu terbuka, lampupun ikut menyala. Dan ternyata di dalam adalah kantor Kyungju. Ada computer disana, dan dua buah laptop yang terbuka, dan ada keyboard dan gitar disana.
"Wow, kau bisa main alat music?"
"Tentu, aku bisa main piano dan gitar."