Aku mendongak dari kesibukanku memakai sepatu ice skating. Otakku berputar. Gadis masa kecil? Ne, Wookie pernah menceritakannya padaku, sudah cukup lama, tapi dari sebab itu aku tau kenapa Yesungie oppa benci sekali kalau ada yang membohonginya. Tapi apakah tidak apa-apa kalau aku bilang aku tau? Bukannya itu rahasia di antara mereka?
"Ng... ada sih... Wookie..."
"Jangan takut begitu. Gwaenchana, Yifang. Kurasa kau sudah pantas kok untuk tau rahasiaku."
"Memangnya kenapa dengan gadis itu, oppa? apa oppa belakangan kepikiran tentang dia lagi?"
"Bukan kepikiran, tapi aku bertemu dengannya lagi."
Waktu serasa berhenti, otakku macet. Hah? Bagaimana mungkin mereka bertemu lagi?
"Dimana? Dia siapa, oppa? darimana oppa tau itu dia? Maksudku, kejadian itu nyaris sudah belasan tahun yang lalu, oppa juga mungkin sudah tidak ingat wajahnya!"
"Kau benar, aku memang sudah sedikit melupakan wajahnya, dan tentu saja gadis itu akan tumbuh menjadi dewasa dan semakin tidak mirip dengan sosok yang kuingat," ucap Yesungie oppa.
"Jadi... dimana?"
"Dia Julie, Yifang."
"MANA MUNGKIN?"