"Kau... kenapa kau memberikannya?"
"Kenapa tidak? Kalau salah satu dari kalian tidak bergerak, kapan aku akan membaca kisah happy ending? Lagipula, kurasa dia menyukaimu lho."
"Jangan bercanda kau, Yifang!"
"Aku serius lho..."
Aku menghabiskan sore yang menyenangkan bersama Julie, kami menggosipkan banyak hal. Tentunya aku banyak menceritakan apa saja yang kuketahui tentang Hae, sahabat namja-ku yang paling baik hati, dan bahkan aku sudah bilang kalau Hae adalah mantan Xili. Aku hanya berharap, jika memang Hae ingin mendapatkan yeoja yang baik untuknya, Julie adalah pilihan yang tepat. Sekarang yang perlu kulakukan hanyalah meyakinkan Julie kalau mereka sah-sah saja berhubungan, dan juga agar si Julie menurunkan sedikit martabatnya yang terlalu tinggi itu. Tidak terasa aku berpisah dengan Julie jam 7 malam itu, dan aku kembali merasa kesepian ketika pulang ke apartemen, apartemenku gelap gulita.
"Hmm... bosan deh. Apartemen sepi, Wookie juga pasti sibuk dengan KRYSD. Sial sekali aku mengambil liburan hari ini, kalau tau aku tunda sampai lusa saja. Ya sudah, malam ini aku online atau apalah..."
Aku sebenarnya kepingin sekali ke rumahku yang satu lagi, tapi Ichul oppa masih sibuk dan tidak bisa menemaniku pulang. Ya sudah, aku benar-benar di depan laptop saja... dan ketika aku membuka lampu kamarku, betapa kagetnya aku melihat sosok Wookie duduk di meja belajarku yang panjang, dia menoleh dan tersenyum padaku.
"Hai Yifang, akhirnya pulang juga," sapanya.
Jantungku berdebar tidak karuan, bukannya karena terkejut dia bisa masuk ke apartemen kami (kami juga memberi satu kunci untuk mereka), tapi tepatnya penasaran apa yang membuatnya berada disini.
"Kenapa kau ada disini? Bukannya ada kegiatan KRYSD?"
"Kami syuting terpisah, dan aku sudah pergi dari jam lima tadi, jadi sudah selesai sekitar setengah jam yang lalu. Aku menunggumu."