"Julie, mungkin kau akan menganggapku yeoja yang bagaimana kalau aku masih mencintai Yesungie oppa sementara aku sudah bersama Wookie?"
"Jangan khawatir, aku tidak akan begitu. Itu normal kok sebagai seorang yeoja."
"Ngomong-ngomong kau sendiri bagaimana? Sekarang setelah kau tau Yesungie oppa adalah namja masa kecilmu... apakah kau akan berpaling dari Hae dan memilih Yesungie oppa?"
"Aku tidak berani bersaing denganmu," jawab Julie.
"Julie! Aku serius nih."
"Ne, mian, aku Cuma bercanda. Memangnya kenapa kalau Yesung oppa adalah namja itu? Aku dari dulu hanya menganggapnya temanku kok, sekalipun kini aku tau si namja itu sudah jadi sempurna seperti Yesung oppa. yang ada di hatiku Cuma Donghae oppa."
"Hahaha... kurasa Hae akan tertawa... tidak sih, akan senang kalau mendengar kau memanggilnya oppa. selama kau mengajar kan kau hanya memanggil nama mereka."
"Senang? Darimana kau yakin tentang itu?"
"Karena dia meminta nomor ponselmu padaku, jadi sudah kuberikan. Chukae, mungkin dia akan mengajakmu kencan suatu hari nanti."
Julie yang lagi minum jus jeruk jadi tersedak dan batuk-batuk hebat. Aku menyodorkan tissue padanya.
"Kau kenapa sih?" tanyaku.