"Yifang, saranghae..." ucapnya dengan sangat jelas.
Aku tidak percaya wajahnya kini semakin mendekat... dan kini Wookie menciumku. Ciuman yang kurindukan selama lebih dari setahun lamanya. Bibirnya masih sama lembutnya seperti dulu, juga masih menciumku dengan sangat perlahan. Aku membalas ciumannya, merasa bahagia sekali diperlakukan seperti ini. Aku tidak ingin ciuman ini berhenti, dan aku bersyukur dia memang tidak menghentikan ciumannya begitu saja. Aku perlahan-lahan maju dan duduk di kedua pahanya, lalu memindahkan tangannya ke pinggangku, sedangkan tanganku kini merangkul erat lehernya. Tidak akan kubiarkan ini berakhir begitu saja... karena aku terlalu mencintainya, Wookie-ku...
It's not that I like spacing out, but when my heartbeat race as soon as I see you
So please quick, quick, quick, quickly understand my love
Just let me accompany you everywhere to look at the sea, then confess romantically
~yeahSaySaySay
Quickly say yeah say say say
Say "I love you too"
Â
Setelah memastikan Wookie masuk lift, aku langsung kembali ke kamarku dan meraih ponselku yang kulempar ke ranjang tadi. Speed dial nomor 5 langsung mengarah ke nomor Yesungie oppa.
Â
"Yoboseyo, oppa! jangan bicara di depan Wookie, oke? Mungkin dia akan sampai sebentar lagi. Apa oppa memarahi Wookie atau apa sehingga dia menungguku disini? Tidak? Jadi bagaimana... aish, jangan berpikir yang tidak-tidak!"
Â