MEIFEN'S DIARY
CHAPTER 47
A MAN IN LOVE
Aku baru saja pulang apartemen setelah jadwal kuliah yang penuh hari ini. Aku tidak lupa kalau aku harus mengerjakan tugas kuliah yang bisnis juga. Nantilah, aku sudah lapar. Mudah-mudahan ada yang memasak, karena aku malas sekali memasak kalau perutku lapar begini.
"Aku khawatir sudah tidak bisa lagi, oppa. Lihat, rasanya tidak memungkinkan lagi bagi kalian untuk membuka kelas dengan jadwal sepenuh ini."
Aku mendengar suara Manshi dari dapur. Kalau ada Manshi di dapur, berarti ada makanan disana. Aku ke dapur dan melihatnya sedang makan bersama Shindong. Tapi selain makan, di meja juga ada beberapa lembar kertas. Mereka cukup berkonsentrasi pada kertas itu, membaca, menggumam atau mencoret-coret, tumben sekali mengabaikan bau masakan yang begitu enak.
"Hei, ada yang bisa kumakan?" tanyaku penuh harap.
"Oh, Meifen sudah pulang rupanya," sapa Shindong.
"Ng... yang dua ini bisa kau makan, Aqian. Aku sudah mengantisipasi kalau-kalau kau pulang tiba-tiba," ucap Manshi, berpaling sejenak padaku sebelum kembali sibuk dengan kertas-kertasnya.
Aku langsung beranjak untuk mengambil nasi dan duduk di meja untuk bergabung dengan mereka.
"Kalian lagi ngapain sih?" tanyaku heran.