"Ya, Meifen, kenapa senyum-senyum begitu? Siwonnie-kah?"
"Iya, oppa. Dia sudah di jalan, katanya oppa disuruh menunggunya juga," jawabku.
"Aku memang belum mau pulang kok."
Dan kira-kira sepuluh menit kemudian Siwon benar-benar muncul di depan pintu apartemen kami. Dia masih memakai jas lengkap berwarna putih dengan kemeja juga putih, membuatnya bak pangeran. Meski wajahnya agak capek, dia terlihat tetap sempurna.
"Meifen..." sapanya sambil tersenyum.
"Oppa..." balasku.
Dia langsung menggandengku masuk ke dalam apartemen.
"Mana yang lainnya?"
"Mereka lagi makan. Ayo, oppa."
Ketika ke dapur, Shindong dan Manshi langsung menyapa Siwon. Siwon melihat makanan di atas meja dengan penuh harap.
"Aku akan ambilkan nasi untuk oppa."